Warga Gunung Anyar Surabaya Protes Pengembang Purimas
Senin, 10 Maret 2014 22:05 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan warga Kelurahan/Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, memprotes pengembang perumahan Purimas yang meminta tanggung jawab atas banjir yang dialami warga setempat.
"Sejak perumahan Purimas dibangun, warga Gunung Anyar, khususnya yang berlokasi di RW 2 dan 3 selalu langganan banjir," kata salah seorang warga RW 2 Asrifal saat rapat dengar pendapat di ruang Komisi C DPRD Surabaya, Senin.
Menurut dia, banjir ini akibat ada sejumlah sungai kecil sebagai saluran irigasi yang ditutup oleh pengembang perumahan Purimas. Sehingga, lanjut dia, air meluber ke pemukiman warga sekitar perumahan.
Buruknya lagi, lanjut dia, saluran air dari perumahan mengarah ke selatan menuju ke sungai kecil. "Jika hujan lebat, air meluap dan tidak mampu menampung volume air. Akhirnya banjir terus. Ini karena ada enam kali yang ditutup oleh perumahan," ujarnya.
Dia menambahkan, selama ini pengembang perumahan Purimas juga tidak memberi bantuan apapun pada warga yang terkena banjir. Bahkan, selama ini warga juga tidak pernah dilibatkan dalam proses pembangunan perumahan.
Banjir yang terjadi di Gunung Anyar ini setidaknya menggenangi sebanyak 3.000-an rumah warga. "Rumah saya selalu kebanjiran, padahal hujan baru berlangsung selama 10 menit. Bahkan saat hujan deras beberapa hari lalu, rumah saya terkena banjir setinggi 30 cm," katanya.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Agus Sudarsono meminta pada pengembang perumahan Purimas untuk segera membuat saluran air. Sehingga, masalah banjir yang diduga akibat dari keberadaan perumahan tersebut bisa teratasi.
"Silahkan, pengembang perumahan ini membeli tanah di kanan kiri perumahan. Itu kan harganya masih murah. Masak tidak mampu. Jadi, saya kira tidak perlu tunggu konsultasi-konsultasi apapun, ini sudah menjadi domain (kewenangan) untuk membuat saluran air," ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Sachiroel Alim menyatakan, meminta pada pengembang perumahan Purimas untuk mengalirkan air ke arah utara atau ke sungai Kebun Agung.
Selanjutnya, Komisi C juga meminta pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota (PUBMP) Surabaya untuk segera mengirim pompa emergency yang mampu mengatasi banjir di perkampungan warga Gunung Anyar.
Sementara itu, dari pihak pengembang perumahan Purimas yang juga hadir dalam rapat itu belum bersedia memberi komentar banyak mengenai tanggapan atas permintaan Komisi C DPRD Surabaya.
Seorang perwakilan pengembang perumahan, Paramitha saat hendak meninggalkan ruang Komisi C hanya mengatakan, masalah ini akan disampaikan kepada pimpinannya. Pihaknya juga akan menyerahkan masalah ini ke Dinas PU BMP Surabaya. "Biar Dinas Bina Marga ya," katanya singkat. (*)