PLN Terdampak Erupsi Kelud Rugi Rp4,5 Miliar
Jumat, 7 Maret 2014 20:56 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mengklaim rugi Rp4,5 miliar akibat terdampak erupsi Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, pada 13 Februari 2014.
"Setelah kami lakukan audit, kerugian PLN bukan Rp800 juta hingga Rp900 juta seperti yang diberitakan sejumlah media beberapa hari lalu," kata Deputi Manager Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Arkad Matulu, di Surabaya, Jumat malam.
Menurut dia, total kerugian itu terlihat dari kondisi jaringan PLN yang terkubur lahar dingin, seperti tiang dan kabel listrik yang berada di area Gunung Kelud dengan jarak tujuh kilometer. Di samping itu, pembangkit listrik tenaga air milik PLN yang terletak di area gunung juga terkena lahar dingin.
"Oleh sebab itu, kondisi pembangkit harus dibersihkan, termasuk pipa yang terkena lahar dingin," ujarnya.
Pembersihan tersebut, jelas dia, memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi, banyak pipa yang terkubur batu dan lahar di mana seluruhnya harus dibersihkan. Meski demikian, saat ini kondisi listrik sudah bisa dimanfaatkan.
"Sesuai hasil kesepakatan pada 8 Maret 2014, proses pemulihan harus selesai menyeluruh dan target tersebut telah ditetapkan pusat," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, sampai sekarang aliran listrik di daerah terdampak letusan Gunung Kelud dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kediri, Blitar dan Malang, memang belum pulih secara normal.
"Sementara, pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2) malam, aliran listrik di sejumlah kawasan tersebut padam atau bisa
dikatakan lumpuh total. Akibatnya, sekitar 30 ribu jaringan listrik pelanggan mati karena bencana itu," katanya.
Untuk itu, kata dia, sampai saat ini pihaknya bersama tim berupaya untuk mengembalikan aliran listrik tersebut. Masyarakat sangat membutuhkan energi listrik guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Umumnya, energi listrik dipakai masyarakat untuk penerangan, menghidupkan alat komunikasi, serta berbagai alat informasi. Apalagi, warga di sekitar Gunung Kelud sangat memerlukan sejumlah informasi," katanya.
Khususnya, lanjut dia, tentang bagaimana perkembangan terkini daerah-daerah yang terkena imbas erupsi Gunung Kelud. Mengenai langkah PLN untuk meringankan beban pengungsi yang terdampak letusan Gunung Kelud pihaknya telah mendirikan posko bantuan penyaluran makanan dan bantuan kelistrikan.
"Bantuan yang memang diprioritaskan untuk korban bencana erupsi Gunung Kelud itu mencapai hingga Rp200 juta," katanya. (*)