Dinkes Bojonegoro Waspadai Peningkatan Penderita Chikungunya
Jumat, 7 Maret 2014 20:20 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai peningkatan penderita Chikungunya di daerahnya dalam beberapa bulan terakhir.
"jumlah penderita Chikungunya yang kami terima dari seluruh puskesmas cenderung meningkat sejak akhir Desember 2013," kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro Wenny Dyah, Jumat.
Ia menyebutkan penderita Chikungunya pada Januari sebanyak 34 orang dengan lokasi di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Kasiman dan Balen, sedangkan Februari meningkat menjadi 46 orang.
"Data penderita Chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada Maret belum masuk, tetapi bisa jadi masih banyak terjadi kasus Chikungunya," katanya.
Meski penderita Chikungunya di daerahnya meningkat, ia mengimbau masyarakat tidak perlu terlalu resah, sebab orang yang terjangkit Chikungungnya bisa sembuh sendiri tanpa harus diobati.
"Tanpa diobati penderita Chikungunya bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu berkisar 1-2 pekan. Sejauh ini belum pernah ada laporan ada penderita Chikungunya yang meninggal dunia," tandasnya.
Mengenai gejala klinis penderita Chikungunya, jelasnya, tidak jauh berbeda dengan penderita DBD yaitu penderita mengalami panas, muncul bintik-bintik merah di sekujur badan, juga muncul rasa nyeri di sendi dan otot.
"Bedanya kalau penderita Chikungunya rasa nyeri sendi dan otot lebih berat, tetapi penderita DBD lebih ringan," ujarnya.
Pihaknya melalui jajaran puskesmas dan polindes melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai ancaman Chikungunya sebagai usaha mencegah penyebarannya.
Selain itu, katanya, juga dilakukan pengasapan di sejumlah lokasi yang diindetifikasi diketahui positif ada penderita Chikungunya.
Namun, katanya, masyarakat juga harus ikut mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
"DBD dan Chikungunya disebabkan nyamuk yang sama, tetapi DBD nama virusnya dengue, sedangkan Chikungnya nama virusnya Chikungunya," paparnya.
Sementara itu, Ketua RT Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota, Koko Sujatmiko menjelaskan puluhan warga di di lingkungan RT nya juga RT lain di Desa Ledokkulon, juga di Kecamatan Kota, diperkirakan menderita penyakit Chikungunya.
"Kasus banyaknya penderita Chikungnya di lingkungan kami sudah dilaporkan kepada dinkes agar ada pengasapan," ucapnya. (*)