PMI Bojonegoro Hentikan Terima Bantuan Kelud
Kamis, 20 Februari 2014 14:17 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - PMI Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kamis, menghentikan operasional posko penerimaan bantuan dari masyarakat bagi korban letusan Gunung Kelud dengan membongkar tenda, namun kalau ada bantuan akan tetap diterima.
"Posko penerimaan bantuan dari masyarakat bagi korban Gunung Kelud berakhir dengan membuka (membongkar) tenda saat ini sambil melihat perkembangan lebih lanjut," kata Staf Penanggulangan Bencana (PB) PMI Bojonegoro Muhani, Kamis.
Ia menjelaskan posko penerimaan bantuan bagi korban Gunung Kelud yang dihentikan tersebut telah mengumpulkan uang Rp8 juta ditambah sejumlah paket pakaian pantas dan berbagai peralatan lainnya.
"Kami sudah pernah mengirimkan bantuan sekali. Sesuai prosedur, bantuan langsung kita kirimkan kepada PMI Kediri, berupa minuman yang kami beli dari uang yang terkumpul dari penyumbang juga 20 kotak pakaian pantas, sejumlah selimut, dan bantuan lainnya," paparnya.
Namun, ia menjelaskan para pengungsi Gunung Kelud tidak terlalu membutuhkan pakaian pantas, justru membutuhkan kain "jarik" bagi orang tua, peralatan pembersih dan obat-obatan ringan untuk flu, batuk, dan pegal-pegal.
"Seyogyanya masyarakat yang memberikan sumbangan bagi pengungsi Gunung Kelud bisa menyesuaikan dengan kebutuhan korban," tandasnya.
Ia menambahkan PMI juga akan menerima bantuan yang diperoleh dari sejumlah siswa SMA/MA/SMK di daerahnya yang mencari sumbangan dengan cara mengamen sejak sepekan lalu.
"Mereka bisa memperoleh sekitar Rp700 ribu yang rencananya akan diserahkan hari ini (20/2)," jelasnya.
Menjawab pertanyaan, Humas PMI Bojonegoro Ali Syafa'at menjelaskan PMI hanya membuka satu posko penerimaan sumbangan dari masyarakat bagi korban Gunung Kelud.
"Masalahnya soal sumbangan harus berdasarkan kerelaan, bukan paksaan, karena itu masyarakat yang datang ke posko umumnya memang benar-benar ingin menyumbang," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Posko Korban Kelud HMI Bojonegoro Dedi menjelaskan pihaknya juga akan menghentikan operasional posko penerimaan bantuan dari masyarakat bagi korban Gunung Kelud.
"Posko yang kami buka sejak sekitar sepekan lalu akan kami tutup hari ini. Jumlah uang yang bisa kita kumpulkan sekitar Rp5 juta ditambah 20 kotak lebih pakaian pantas," jelasnya.
Sesuai rencana, katanya, bantuan yang berhasil dikumpulkan itu akan langsung didistribusikan kepada korban letusan Gunung Kelud di Kediri.
"Uangnya di antaranya akan dibelanjakan untuk membeli peralatan pembersih," ucapnya. (*)