BPBD Bojonegoro Pantau Dampak Abu Vulkanik Kelud
Jumat, 14 Februari 2014 18:01 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Jatim, memantau pengaruh debu vulkanik yang melanda daerahnya akibat meletusnya Gunung Kelud.
"Pemantauan pengaruh abu vulkanik terus kita lakukan terutama di sejumlah desa di wilayah selatan yang terkena dampak terparah akibat meletusnya Gunung Kelud," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Jumat.
Ia menjelaskan pihaknya bersama Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) telah membagikan ribuan masker kepada warga di sejumlah desa di Kecamatan Gondang, Bubulan, Temayang, Kedungadem dan Balen, yang berdekatan dengan Kediri, sejak pagi.
"Kami sudah membagikan sekitar 9.500 masker kepada warga di wilayah selatan Bojonegoro. Saat ini ada dua kontraktor migas yang menjanjikan akan memberikan bantuan masker," jelasnya.
Meskipun terjadi hujan abu, menurut dia, pengaruhnya tidak membawa pengaruh yang buruk kepada warga di daerahnya, apalagi di daerahnya mulai turun hujan.
"Hujan yang turun sore ini akan membersihkan abu yang memenuhi berbagai lokasi terutama jalanan, sehingga debu tidak berhamburan seperti pagi tadi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Bojonegoro Khusnul Quluq menginstrusikan lembaga pendidikan di wilayahnya meliburkan para siswanya.
"Kami sudah menginstruksikan agar para siswa diliburkan. Para siswa pagi tadi memang sudah berangkat ke sekolahannya, tapi guru langsung meminta para siswa pulang ke rumahnya masing-masing," jelasnya.
Ia juga meminta guru meliburkan para siswanya kalau memang dalam beberapa hari ke depan masih terjadi hujan abu yang melanda daerahnya.
"Kami mengimbau warga tetap memakai masker atau penutup hidung lainnya kalau melakukan kegiatan di luar rumah, sebab debu vulkanik berbahaya kalau dihirup juga mengenai mata," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bojonegoro Hernowo.
Menurut Kepala Dinkes Bojonegoro Harijono, pihaknya menyiagakan puskesmas dan polindes lengkap dengan tenaga paramedis dan obat-obatan untuk mengantisipasi warga yang terganggu kesehatannya akibat pengaruh abu vulkanik Gunung Gelud. (*)