Polres Bojonegoro Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu
Rabu, 26 Februari 2014 12:07 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar latihan simulasi pengamanan Pemilu 2014 untuk mengecek kesiapan petugas dalam menjalankan tugas pengamanan semua tahapan pemilu.
"Untuk latihan simulasi pengamanan Pemilu 2014 secara gabungan yang melibatkan semua unsur akan dilaksanakan pada Kamis (27/2)," kata Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Agung Wahono di sela-sela latihan simulasi pengamanan Pemilu 2014 di mapolres setempat, Rabu.
Ia menjelaskan latihan gabungan simulasi pengamanan Pemilu 2014 akan digelar dengan melibatkan 600 personel, mulai polres, Brimob Polda Jatim Satpol PP, dan jajaran terkait lainnya.
Selain itu, pihaknya juga mengundang berbagai pihak untuk menevaluasi latihan itu, di antaranya jajaran KPU, Panwaslu, parpol, pemkab dan pihak lainnya.
"Adanya latihan gabungan simulasi itu untuk melatih koordinasi personel yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2014, sebab simulasi dilakukan mulai tahapan kampanye, pencoblosan, sampai pelantikan calon legislatif (caleg)," katanya.
Sesuai karakteristiknya, menurut dia, setiap tahapan Pemilu 2014 memiliki kerawanan mulai memasuki masa kampanye, pencoblosan, juga pelantikan caleg.
Di setiap tahapan selalu terjadi kondisi yang mengancam keamanan, sehingga membutuhkan penanganan petugas.
"Hambatan yang ada di setiap tahapan Pemilu 2014 yaitu aksi terorisme, unjuk rasa dan protes lainnya yang membutuhkan penanganan petugas keamanan," ujarnya, menegaskan.
Sesuai skenario simulasi, katanya, ketika memasuki masa kampanye terjadi kerusuhan yang disebabkan juru kampanye (jurkam) yang didatangkan parpol dari Jakarta mengeluarkan pernyataan yang menyulut kemarahan masyarakat.
Selain itu, katanya, pelaksanaan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) juga terjadi kecurangan yaitu didatangi orang gila dan diketahui ada satu pemilih yang mencoblos dua kali.
Situasi pengamanan lainnya yaitu munculnya protes masyarakat yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara yang meminta dilakukan perhitungan suara ulang yang memicu kerusuhan, sehingga semua petugas keamanan harus turun mengamankan.
"Jumlah petugas polres juga Brimob Polda Jatim yang diturunkan mengamankan pemilu 2014 sebanyak 1.200 personel. Jumlah itu belum termasuk petugas Kodim 0813, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Linmas," katanya. (*)