Dalmas Polres Bojonegoro Mampu Halau 1.000 Perusuh
Kamis, 27 Februari 2014 14:50 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menyatakan anggota Dalmas yang didukung Anggota Brimob Polda Jatim di Bojonegoro yang masuk dalam personel pengamanan Pemilu 2014 mampu menghalau sekitar 1.000 perusuh.
"Tim Dalmas Polres dan Brimob Polda Jatim yang jumlah semuanya sekitar 600 personel mampu menghalau sekitar 1.000 perusuh," kata Kepala Bagian (Kabag) Operasional Polres Bojonegoro Kompol Agung Wahono, di sela-sela latihan gabungan pengamanan Pemilu 2014, Kamis.
Tapi, katanya, kalau memang dalam kenyataannya dalam tahapan Pemilu 2014 harus menghadapi lebih dari 1.000 perusuh akan dilapis dengan kekuatan personel Kodim 0813, Satpol PP, juga personel lainnya yang tergabung dalam pengamanan Pemilu 2014.
"Jumlah personel Polres dan Brimob Polda Jatim di Bojonegoro yang tergabung dalam pengamanan Pemilu 2014 sekitar 1.200 personel, belum termasuk personel Kodim 0813, Satpol PP, juga personel lainnya," jelasnya.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo, sebelumnya menjelaskan semua tahapan Pemilu 2014 yang akan berjalan memiliki kerawanan masing-masing, sehingga pengamanan akan dilakukan secara menyeluruh.
"Polisi mengangap semua tahapan Pemilu 2014 memiliki tingkat kerawanan masing-masing, bahkan sejak penetapan daftar pemilih tetap (DPT) yang lalu," tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut Agung Wahono, simulasi latihan pengamanan Pemilu 2014 dilakukan sejak tahapan kampanye sampai pelantikan calon legislatif (caleg) terpilih.
Di dalam simulasi latihan gabungan itu, menurut dia, diperagakan pengamanan dalam menanggani massa yang menggelar unjuk rasa secara anarkhis, penanganan teroris, juga pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, juga pengamanan pengiriman kotak suara dan pengamanan ancaman teror bom di kantor Panwaslu, KPU dan Gedung DPRD selama acara pelantikan caleg.
Mengenai pengamanan di TPS, Agung menjelaskan dengan jumlah 2.801 TPS dalam pemilu 2014, di antaranya ada sembilan TPS yang harus dijaga 1 polisi dan dua linmas disebabkan lokasinya yang terpencil.
Sembilan TPS itu, di antaranya di Kecamatan Tambakrejo, Temayang, Sugihwaras dan kecamatan Kedungadem.
"Sembilan TPS itu lokasinya bukan rawan ada kecurangan pemilu, tetapi terpencil sehingga satu polisi hanya bisa menjaga satu TPS, padahal di tempat lainnya satu polisi ada yang bisa menjaga sampai delapan TPS yang lokasinya berdekatan," jelasnya.(*)