Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur optimistis kalangan pelajar tidak akan golput atau tidak tak memilih dalam Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014 maupun Pemilihan Presiden mendatang. "Dari sejumlah sosialisasi yang digelar, kami melihat potensi pelajar sebagai pemilih pemula sangat tinggi. Itu yang membuat KPU optimistis," ujar Komisioner Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Informasi KPU Jatim Nadjib Hamid, di sela sosialisasi pemilih pemula di SMA Negeri 6 Surabaya, Kamis. Ia menjelaskan, setiap gelaran Pemilu, kalangan pemilih pemula komposisinya sekitar 20-30 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Begitu juga untuk pemilu tahun ini, dari sekitar 30.395.994 pemilih, sekitar 10 juta orang di antaranya merupakan pemilih pemula. Menurut dia, signifikannya sosialisasi ke kalangan pemilih pemula, baik pelajar maupun mahasiswa, akan berimbas positif pada proses demokrasi. Sebaliknya, jika sosialisasi dilakukan setengah hati maka mengurangi tingkat partisipasi masyarakat. "Karena itulah bagaimana sosialisasi harus dilakukan lancar dan signifikan. Ini sangat penting karena berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat partisipasi pemilih," kata pria yang juga Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim tersebut. Pemilih pemula, lanjut dia, masih belum terkontaminasi dan tidak ada kepentingan maupun tendensi apapun. Karena itulah, sasaran sosialisasi bagi pemilih pemula tidak bisa dianggap remeh dan harus dilakukan berbagai pihak. "Kami harap tidak hanya KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang sosialisasi. Partai politik maupun calon legislator harus ikut serta dan berperan aktif mempengaruhi warga agar tidak golput," tuturnya. Selain menyasar pelajar di sekolah-sekolah, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah universitas negeri maupun swasta di Jatim untuk mengkampanyekan antigolput. "Kalau hanya KPU saja yang melakukannya, tentu tidak mampu menjangkau semua, karena Pemilu inikan kepentingan bersama. Sehingga akan sangat baik apabila ada sinergi seperti sejumlah pihak," ujar Nadjib Hamid. Sementara itu, salah satu siswa, Mahendra Rayi mengaku sosialisasi ini sangat positif dan menambah pengetahun tentang Pemilu Legislatif tahun ini. Ia juga mengaku prihatin dengan masih banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara. "Kalau golput bisa diminimalisasi maka tingkat partisipasi akan semakin tinggi. Ini menjadi tugas kita untuk ikut menyosialisasikannya. Sayang, di negara ini tidak ada sanksi tegas bagi yang golput," ucapnya.(*)
Berita Terkait
Khofifah apresiasi KPU-Bawaslu atas suksesnya Pilkada Jatim 2024
10 Mei 2025 10:21
Pasangan Nanik-Suyatni klaim unggul tipis dalam Pilkada Magetan
23 Maret 2025 04:56
KPU RI pantau pelaksanaan PSU Pilkada Magetan 2024
22 Maret 2025 20:22
KPU Jatim apresiasi kesuksesan tahapan Pilkada Kota Madiun 2024
21 Maret 2025 22:15
KPU Jatim tegaskan PSU Pilkada Magetan diikuti tiga pasangan calon
11 Maret 2025 22:22
KPU Magetan anggarkan Rp403 juta untuk gelar PSU Pilkada 2024
6 Maret 2025 16:17
KPU Jatim jadwalkan PSU Pilkada Magetan 2024 pada 22 Maret 2025
4 Maret 2025 17:24
KPU Jatim supervisi PSU di empat TPS Pilkada Magetan
25 Februari 2025 16:10
