DPRD Surabaya Persoalkan Besaran Subsisi Tiket Monorel-Trem
Senin, 20 Januari 2014 16:17 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mempersoalkan rencana besaran subsisi tiket untuk para penumpang transportasi massal cepat berupa monorel dan trem yang nilainya antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim mengatakan biaya operasional untuk tiketing yang mendapatkan subsidi ini sangat memberatkan APBD Surabaya.
"Kalau pelayanan publik ini membebani APBD, kami juga keberatan," katanya saat dengar pendapat di ruang Komisi C DPRD Surabaya, Senin.
Menurut dia, pihaknya tidak bermaksud mengganjal rencana Pemkot Surabaya membangunan moda angkutan massal cepat di Surabaya berupa monorel dan trem yang akan dimulai pembangunannya pada 2014-2015.
"Kami hanya ingin menyempurnakan proyek ini sehingga tidak memberatkan banyak pihak. Tapi hati-hati dalam penggunaan uang rakyat," katanya.
Hal senada dikatakan anggota Komisi C lainnya, Agus Sudarsono. Ia menyoroti terkait subsidi yang diberikan untuk tiketing. Transportasi itu bisa jadi yang mendapatkan subsidi adalah orang-orang yang cukup.
"Kalau hanya untuk angkutan orang saja, berarti sama saja memberikan subsidi untuk kalangan menengah ke atas," tandas Agus Sudarsono.
Sementara itu, Kabag Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya, Dwijaja Wardhana menuturkan bahwa pihaknya berupaya untuk meminimalisir subsidi. Caranya salah satunya mendayagunakan halte-halte yang ada nantinya. Dengan dipakai untuk kios-kios jualan atau untuk advertising.
"Perkiraan kita harga tiket antara Rp6 ribu hingga Rp10 ribu. Jadi memang harus ada subsidi sebesar Rp20 ribu-Rp30 ribu," kata Dwija.
Dijelaskan bahwa sesuai yang dijadwalkan 2014-2015 pelaksanaan kontruksi. Perkembangan terakhir sudah lakukan pengadaan badan usaha sebagai pelaksana. (*)