Putra Surabaya Hidupkan Kembali Pembinaan Tinju
Jumat, 17 Januari 2014 20:40 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Yayasan Putra Surabaya atau Pusura menghidupkan kembali pembinaan olahraga tinju amatir dan profesional di Kota Surabaya yang telah lama vakum dengan mendirikan sasana tinju "Pusura Boxing Camp".
Ketua Pusura BC Hoslih Abdullah saat peresmian sasana tersebut di Surabaya, Jumat, mengatakan pendirian sasana tinju ini bukan hal baru bagi institusinya, karena Pusura pernah melakukan pembinaan tinju pada sekitar tahun 1970-an.
"Dulu Pusura pernah membina olahraga tinju tapi kemudian vakum sangat lama. Kami berharap kelahiran Pusura BC bisa menggairahkan kembali olahraga tinju di Surabaya dan Jatim," katanya.
Menurut Hoslih, pembinaan olahraga tinju amatir dan profesional di Surabaya dalam beberapa tahun terakhir sedikit lesu, seiring vakumnya sejumlah sasana tinju yang sebelumnya pernah berjaya, semisal Sawunggaling BC, Pirih BC dan Next BC.
Pusura BC yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Surabaya, lanjut Hoslih, berencana melakukan pembinaan tinju amatir dan profesional. Saat ini, sudah ada sejumlah petinju yang bergabung, antara lain Jacob Tan, Julio De Bases, Jhon Bajawa, dan Frans Jacksen.
"Untuk tenaga pelatih, saat ini kami sudah menyiapkan dua orang, yakni Andri Purwito dan Supriyo. Mudah-mudahan ke depan ada petinju potensial dan berkelas dunia lahir dari sasana ini," tambahnya.
Manajer Pusura BC Mikdon "Nedi" Tanaem menambahkan Surabaya pernah menjadi salah satu barometer pembinaan tinju di Tanah Air dan banyak petinju potensial yang berkiprah di pentas nasional maupun internasional.
"Yang jelas, pembinaan tinju di Surabaya harus terus dilanjutkan seperti halnya beberapa tahun silam. Dulu, banyak senior-senior dari Pusura yang ikut membina tinju dan berhasil," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Harian Yayasan Pusura Sabrot Dodong Malioboro berharap kehadiran Pusura BC bisa menjadi wadah pembibitan dan pembinaan tinju di Surabaya sehingga bibit-bibit atlet potensial yang menjadi kebanggaan Indonesia terus bermuncullan. (*)