Prabowo Tebar Pesona di Konferwil Ansor Jatim
Sabtu, 21 Desember 2013 16:29 WIB
Lamongan (Antara Jatim) - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tebar pesona di hadapan ratusan massa di sela arena konferensi wilayah Gerakan Pemuda Ansor di Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran, Lamongan, Jatim, Sabtu.
"Kalau dikatakan tebar pesona, ya silahkan. Tapi yang jelas saya diundang di arena konferwil ini," ujar Prabowo ketika ditemui wartawan di sela konferwil.
Pria yang juga mencalonkan diri sebagai calon Presiden 2014 tersebut mengaku hadir untuk menghormati dan menghargai panitia konferwil. Menurut dia, tidak sopan jika tak hadir karena sudah diundang.
"Apalagi saya sudah sering kesini (Ponpes Sunan Drajat,red). Kalau dicatat, telah puluhan kali saya kemari," kata Prabowo didampingi Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno beserta petinggi Partai Gerindra Jatim lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa tidak hanya hadir dalam undangan Ansor saja. Sebelumnya, purnawirawan jenderal bintang tiga tersebut juga menghadiri undangan MKGR, salah satu organisasi kepemudaan Partai Golkar.
Dalam kesempatan itu, Prabowo tidak sendirian. Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia, Isran Noor, juga terlihat di tengah-tengah ratusan kader Ansor. Bedanya, hanya Prabowo yang diberi waktu sekitar satu jam menyampaikan sambutan disertai pemaparan kebangsaan.
Selain Prabowo dan Isran Noor, panitia Konferwil sebenarnya juga mengundang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Umum ISNU Ali Maskur Moesa serta sejumlah tokoh nasional lainnya.
Hanya saja, hingga pelaksanaan hari kedua konferwil, panitia belum menerima konfirmasi kehadiran selain Prabowo dan Isran Noor.
Kembali ke Prabowo, ia mengaku sejak dulu dekat dengan kaum Nahdliyyin dan merasa dibesarkan Nahdlatul Ulama (NU). Karena itulah pihaknya merasa sudah menjadi bagian dari keluarga NU.
Sementara itu tentang konferwil Ansor, Prabowo berpesan agar tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta membela kepentingan agama maupun bangsa.
"Ansor harus tetap membela kepentingan rakyat, ummat, dan bangsa. Serta tidak mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat," kata mantan Danjen Kopassus tersebut.
Tidak itu saja, mantan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2009 mendampingi Megawati Soekarnoputri itu juga berpesan agar kader Ansor tidak sekali-sekali tergoda kasus korupsi.
"Tidak hanya tergoda, tapi harus mencegah korupsi," ucap politisi yang juga pernah menjabat Pangkostrad tersebut. (*)