Surabaya (Antara Jatim) - Muhammadiyah mulai didekati sejumlah partai politik mendekati masa Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun depan. "Kalau mendekati secara tidak resmi memang sudah ada, bahkan tidak satu atau dua partai politik saja," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ketika ditemui wartawan usai meresmikan kantor pusat bisnis Muhammadiyah Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Sabtu. Hanya saja, pihaknya enggan menyebut nama-nama partai politik yang sudah mulai mendekatinya tersebut dengan alasan tidak etis karena yang menyatakan ketertarikan hanya sebatas lisan, belum secara resmi. "Kan masih lisan per lisan, jadi belum secara resmi. Kalau yang seperti itu belum ada satu pun partai politik yang mendekati," ujar Din. Sedangkan, ketika disinggung tentang kesiapannya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden ketika ada yang meminangnya, pria asal Nusa Tenggara Barat itu mengisyaratkan kesiapannya. Hanya saja, kata dia, karena masih tercatat sebagai ketua umum hingga Juni 2015, Din Syamsudin masih harus meminta persetujuan dari organisasi. "Kalau pengurus menyepakati dan mempersilahkan maju maka saya akan maju. Tapi jika tidak disetujui maka saya pasti tidak mau maju dan mohon maaf," katanya. Sebagai ketua umum Muhammadiyah, ia mengaku merasa memiliki tanggung jawab sebagai kader sekaligus pemimpin. Karena itulah pria kelahiran Nusa Tenggara Barat tersebut merasa perlu koordinasi dan konsultasi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Sebagai orang yang tidak memiliki partai politik, Din mengaku tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. Hanya saja, jika dicalonkan oleh partai tertentu maka ia menegaskan akan berfikir dua kali untuk tidak menerimanya. Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia tersebut juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak akan terlibat politik secara langsung. Pihaknya hanya bisa memberikan saran dan bantuan pemikiran serta solusi untuk membangun bangsa menjadi lebih baik. "Muhammadiyah tahu diri dan tidak terlibat dalam politik kekuasaan, karena hanya berpolitik moral. Kalau ada partai politik mau melamar kader Muhammadiyah sebagai pemimpin, Insya Allah punya banyak," kata dia. (*)
Berita Terkait
SMPM 2 Surabaya gelar upacara Hari Pahlawan di Hotel Majapahit
10 November 2025 09:18
Terminal Petikemas Surabaya berbagi pengalaman di UMM
9 November 2025 14:33
Muhammadiyah backs proposal to name Soehartonational hero
6 November 2025 17:00
Din Syamsuddin: Dunia butuh jalan tengah hentikan ekstremitas global
6 November 2025 15:27
PP Muhammadiyah dukung pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional
6 November 2025 10:53
Menyambut Milad Muhammadiyah Ke-113: Menegaskan Agenda Kesejahteraan
2 November 2025 13:33
Kapolri tekankan kolaborasi wujudkan Indonesia Emas 2045
31 Oktober 2025 20:16
Umsida dorong SDM kuat era digital lewat prodi baru magister komunikasi
28 Oktober 2025 19:46
