Blitar (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, mengawasi lima titik daerah yang dinilai berpotensi menimbulkan kerawanan sosial saat pemilihan kepala desa yang digelar serentak pada 27 Oktober 2013. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar AKP Wisnu Wardhana, Senin, mengatakan, kelima titik rawan itu berada di di Kecamatan Binangun, Wonotirto, Kesamben, Selorejo, dan Gandusari. "Jumlah pemilih di daerah itu lebih banyak dibanding daerah lain, serta jauh dari lokasi kantor kepolisian sektor sehingga kami memetakan termasuk daerah yang dianggap aktivitasnya lebih dari daerah lain," katanya. Selain alasan tersebut, polisi juga melihat karakter masyarakat di daerah itu dan berupaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, semisal kerusuhan. Untuk mengamankan pilkades serentak di 156 desa, Polres Blitar mengerahkan sekitar 550 personel yang disebar ke seluruh lokasi mulai 25 Oktober. "Setiap desa idealnya dijaga delapan personel polisi dan 20 petugas Linmas (Perlindungan Masyarakat) untuk memastikan kegiatan pilkades berlangsung lancar," ujarnya. Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar Joni Setiawan mengatakan pelaksanaan pilkades dilakukan bersamaan untuk menghemat anggaran, selain alasan masa kerja kepala desa memang sudah harus diganti. Untuk antisipasi pemilihan kepala desa dijadikan sebagai ajang perjudian, Joni mengatakan sudah meminta personel dari Satpol PP Kabupaten Blitar untuk melakukan patroli. "Kami berharap tidak ada kerusuhan dan semua berjalan lancar, karena pemilihan ini untuk kepentingan warga sendiri," kata Joni. (*)
Polisi Blitar Awasi Titik Rawan Pilkades Serentak
Senin, 21 Oktober 2013 18:55 WIB