Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, mendata terdapat 37 titik yang rawan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan calon tunggal di Kabupaten Blitar, yang berlangsung serentak, 9 Desember 2015.
"Ada 37 titik rawan baik itu karena padat penduduk, tempat jauh dari jangkauan, serta rawan konflik," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar AKP Wisnu Wardhana di Blitar, Sabtu.
Ia mengatakan potensi rawan konflik memang bisa saja terjadi, sebab dalam pilkada di Kabupaten Blitar ini hanya ada calon tunggal. Beberapa daerah yang rawan itu seperti di Kecamatan Kanigoro, Garum, Lodoyo bagian timur, Gandusari, serta beberapa daerah lainnya.
Wisnu mengatakan menjelang pelaksanaan pilkada serentak, aparat kepolisian diturunkan dengan maksimal. Ada 764 personel yang diterjunkan untuk pengamanan baik di kantor KPU, panitia pengawas, kantor PPK (panitia pemilihan kecamatan), sampai lokasi TPS (tempat pemungutan suara).
Untuk penjagaan TPS, Wisnu mengatakan akan menempatkan 426 anggota yang disebar di 22 Kecamatan Kabupaten Blitar. Sesuai dengan pola pengamanan, nantinya setiap dua TPS akan dijaga polisi, serta dibantu dari perlindungan masyarakat.
Namun, ia mengatakan pola itu juga bisa disesuaikan dengan kondisi tingkat kerawanan. Jika dinilai lebih rawan pengamanan juga bisa lebih ditingkatkan lagi.
"Kami sudah siapkan pola pengamanan sesuai dengan kategorinya, ada dari polisi serta perlindungan masyarakat. Jika aman, dua polisi bisa menjaga sampai empat TPS," ujarnya.
Walaupun rawan, karena hanya ada calon tunggal, wisnu mengatakan situasi keamanan di Kabupaten Blitar masih terjangkau. Dari beberapa laporan, juga belum ada kasus menonjol yang diterima oleh polisi.
Sementara itu, saat ini KPU Kabupaten Blitar mendistribusikan logistik pilkada dari kantor KPU ke kecamatan. Logistik itu nantinya diterima oleh PPK dan akan dikemas berdasarkan daerah serta TPS.
Komisioner KPU Kabupaten Blitar Nikmatus Sholihah mengemukakan seluruh logistik itu akan disimpan dulu di gudang yang telah ditunjuk oleh PPK hingga nanti siap didistribusikan ke masing-masing desa, sehari sebelum pelaksanaan pilkada.
"Setelah sampai, nanti PPK akan melakukan setting logistik di kecamatan, disertai dengan penyegelan kotak suara. Penyegelan oleh PPK dan dipantau komisioner," ujarnya.
Ia berharap, dalam pelaksanaan pilkada dengan calon tunggal di kabupaten ini lancar. Walaupun pelaksaaan sangat dekat, mengingat hasil keputusan MK tentang keikutsertaan calon tunggal dengan jadwal sangat singkat, yaitu September 2015. (*)