BPBD Bojonegoro Imbau Masyarakat Waspadai Kebakaran
Jumat, 4 Oktober 2013 16:11 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran selama musim kemarau.
"Masyarakat kami minta lebih meningkatkan kewaspadaan, sebab kebakaran pemukiman warga juga lainnya yang terjadi selama ini disebabkan faktor kelalaian manusia," kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Suhadi, Jumat.
Ia menjelaskan kebakaran selama 2013 dengan jumlah 30 kali kebakaran, hanya satu kejadian kebakaran yang bukan faktor kelalaian manusia.
"Kebakaran yang bukan faktor kelalaian manusia karena rumah sengaja dibakar anak pemilik rumah yang menderita stres," jelasnya.
Oleh karena itu, katanya, kejadian rumah yang sengaja dibakar anak pemilik rumah tidak diproses polisi, sebab pelakunya menderiga gangguan jiwa.
Lebih lanjut ia menjelaskan kebakaran yang disebabkan faktor kelalaian manusia, di antaranya, pemilik rumah pergi membiarkan dapur masih menyala atau obat nyamuk masih menyala. Selain itu, faktor penyebab kebakaran lainnya yaitu hubungan arus pendek listrik dan kebocoran gas elpiji.
Ia mencontohkan kebakaran rumah di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang mengakibatkan pemiliknya Ali Markum (69) meninggal dunia sehari lalu dipicu hubungan arus pendek listrik dan kebocoran gas elpiji.
"Pemilik rumah tidak tahu gas elpijinya bocor yang secara bersamaan terjadi hubungan arus pendek listrik di rumah setempat," ujarnya.
Ketika terjadi kebakaran, katanya, pemilik rumah Ali Markum terjebak di dalam kamar mandi karena akan mengambil air wudhu.
Sesuai perhitungan BPBD, besarnya kerugian dalam 30 kejadian kebakaran sejak Januari sampai 4 Oktober 2013 mencapai Rp11,626 miliar.
Selain itu, jelasnya, kebakaran juga mengakibatkan dua warga tewas yaitu Ali Markum dan M.Kholik (27) dalam kebakaran sebuah pos kamling di Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem.
Kerugian kebakaran tahun ini, katanya, lebih tinggi dibandingkan kebakaran yang terjadi tahun lalu yang hanya Rp2,609 miliar dalam 53 kejadian kebakaran. (*)