Pemkab Bojonegoro Programkan Sistem Pembuangan Limbah Tahu
Selasa, 1 Oktober 2013 19:06 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro memprogramkan sistem pembuangan limbah tahu di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena sistem proses limbah tahu yang dibangun 1992 tidak berfungsi.
"Program sistem pembuangan limbah tahu di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, masih dalam tahap pemetaan lokasi industri tahu yang ada," kata Kepala Bagian Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Suharto, Selasa.
Ia menjelaskan di desa setempat terdapat 300 perajin tahu, di antaranya 150 perajin yang memiliki penggilingan kedelai. Dalam membuang limbahnya baru ada lima perajin yang memproses limbah tahunya menjadi biogas.
"Limbah tahu yang dihasilkan para perajin tahu dibuang melalui saluran di sekitarnya yang selanjutnya masuk ke Bengawan Solo," jelasnya.
Ia mengaku tidak tahu pasti berapa liter limbah tahu yang dihasilkan para perajin tahu, karena baru sebatas melakukan pemetaan. "Kalau rata-rata besarnya limbah sekitar 20 liter/perajin," jelasnya.
Ditanya kapan program pengolah limbah tahu direalisasikan, menurut dia, masih belum tahu sebab program sistem pembuangan limbah masih sebatas perencanaan.
"Kami belum tahu program sistem pembuangan limbah ini nanti didanai dari mana. Ya bisa dari APBD atau bantuan luar negeri," ujarnya.
Ditemui terpisah, Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, Arifin menjelaskan dirinya sudah membuat bio gas dengan memanfaatkan limbah tahu sejak beberapa tahun lalu.
Ia menyadari limbah tahu yang dihasilkan cukup besar, sebab kedelai yang diproses menjadi tahu rata-rata sekitar dua kuintal/hari.
"Tapi perajin tahu lainnya tidak tertarik membuat biogas dari limbah tahu, sebab biayanya cukup besar bisa mencapai Rp30 juta/unit," jelasnya.
Ia menambahkan bio gas di tempatnya cukup bermanfaat untuk memproses pembuatan tempe, sehingga bisa mengurangi biaya produksi.
"Saya juga membuat tempe rata-rata mengolah 75 kilogram kedelai/hari," ucapnya. (*)