Blitar (Antara Jatim) - Sejumlah warga kesurupan saat ritual bersih desa di makam Adipati Aryo Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jumat, sehingga panitia harus mengevakusi pejabat serta tamu undangan lain yang datang. "Panitia sengaja mengevakuasi para tamu undangan. Kami tidak ingin, terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Sri Utami, salah seorang panitia acara di lokasi kegiatan. Ia mengatakan kegiatan bersih desa ini dilakukan juga dalam rangka kirim doa kepada sesepuh dan pemimpin di Kabupaten Blitar. Panitia sudah meminta para sesepuh membantu memulihkan kondisi mereka. Kegiatan bersih desa merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan di makam tersebut. warga membawa tumpeng lengkap dengan nasi dan lauk pauknya dan dikumpulkan di lokasi makam tersebut. Jumlah tumpeng yang dibawa cukup banyak. Tumpeng yang terbuat dari wadah pohon pisang itu dihias. Kegiatan itu dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki yang dianugerahkan, serta sebagai sedekah, guna menolak bala atau musibah. Mereka sedekah dengan membawa makanan yang dimakan bersama di tempat tempat tersebut. Selain membawa tumpeng kecil, warga juga membawa tumpeng raksasa yang isinya juga makanan. Tumpeng ini merupakan simbol hasil bumi dari lahan yang ditanam para petani. Sejumlah peserta sempat mengamuk di depan kantor kelurahan saat rombongan baru saja diberangkatkan. Warga yang mengamuk itu berteriak-teriak mirip orang kesurupan, bahkan mereka juga berusaha menyerang tamu undangan. Hal itu membuat sejumlah tamu undangan takut, sehingga panitia mengevakuasi mereka. Para peserta yang mengamuk itu akhirnya bisa tenang, ketika sesepuh desa berusaha membantu untuk menyadarkan mereka dengan doa-doa. Sejumlah warga yang sempat mengamuk di tempat itu akhirnya berhasil disadarkan. (*)
Warga Blitar Kesurupan Saat Ritual Bersih Desa
Jumat, 20 September 2013 15:10 WIB