Surabaya (Antara Jatim) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menganggap kekalahan Pasangan Cagub Jatim Bambang-Said dalam Pilkada Jatim beberapa hari lalu, khususnya di Kota Surabaya, sebagai pemanasan konsolidasi partai menatap Pemilu 2014. Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Senin, mengatakan meski dalam penghitungan sementara suara Cagub Jatim kalah di Surabaya, namun perolehan suara dalam Pilkada Jatim kali ini lebih baik dibandingkan perolehan suara pada Pemilu 2009. "Khusus suara PDIP Surabaya pada pilgub Jatim 2013 naik signifikan. Itu (suara Bambang-Said) diterapkan untuk pemilu, maka PDIP akan dapat 11 kursi di DPRD Surabaya. Kalau pada pileg 2009, PDIP dapat 8 kursi. Ini kan menunjukkan kenaikan," ujarnya. Selama ini Kota Surabaya dikenal sebagai basis atau kantong suara PDIP di Jatim. Hanya saja dalam Pilkada Jatim kali ini, pasangan Cagub Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP terpuruk di posisi ketiga. DPC PDIP Surabaya awalnya mematok target Bambang-Said menang telak, namun faktanya pasangan tersebut tak signifikan mendulang suara di Surabaya. Justru pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang diusung Partai Demokrat dan mitra koalisi di Surabaya mendapat 641.603 suara, Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Berkah) 365.792 suara, Bambang DH-Said Abdullah 207.480 suara, dan Egi-Sihat hanya memperoleh 21.097 suara. Wishnu yang juga wakil ketua DPRD Surabaya ini menilai Pilkada Jatim sebatas ajang pemanasan sekaligus konsolidasi partai menatap Pemilu 2014. "Pada pilkada Jatim, PDIP kerja sendiri. Lagipula pada Pilkada yang dijual kan figur. Menilik hasil pilkada, kami optimistis memenangi pemilu tahun depan di Surabaya," katanya. Selain itu, lanjut dia, pihaknya berjanji akan bekerja dengan maksimal untuk memenangkan PDIP pada pemilu tahun depan. Selain Pilkada, alasan ini yang membuat Wisnu tidak lagi menjadi caleg. "Saya ingin konsentrasi memenangkan pemilu," katanya. Sementara itu, mantan Ketua DPC PDIP Surabaya Saleh Ismail Mukadar juga tetap optimistis, meski di pilkada suara PDIP di Surabaya persentasenya minim. "Di Surabaya jeblok, tapi di beberapa daerah PDIP menang," katanya. Saleh yang kini tidak masuk struktural kepengurusan di DPC PDIP Surabaya mengusulkan agar segera dilakukan evaluasi, terutama keberadaan tim pemenangan Bambang-Said di Surabaya. (*)
PDIP Anggap Kekalahan Bambang-Said sebagai Pemanasan
Senin, 2 September 2013 20:24 WIB