Pemerintah Pastikan 168.800 Calon Haji Siap Berangkat
Jumat, 30 Agustus 2013 19:00 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Agama memastikan 168.800 calon haji siap berangkat ke Tanah Suci untuk musim haji 1434 Hijriah atau 2013 Masehi.
"Jumlah tersebut sudah termasuk potongan kuota jamaah 20 persen akibat kebijakan dari pemerintah Arab Saudi pada musim haji tahun ini," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Cepi Supriatna ketika ditemui di sela Pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya di Asrama Haji, Jumat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 152.200 calon haji berasal dari jamaah haji reguler atau umum, serta 13.600 calon haji berasal dari jamaah haji khusus.
Perhitungan itu, kata Cepi, dilakukan setelah pemotongan kuota sebesar 20 persen dari kebijakan Saudi Arabia akibat dampak perluasan kompleks Masjidil Haram.
"Jumlah yang dipotong sebanyak 42.200 dengan perhitungan berdasarkan basis kuota 211.000 orang. Jumlah potongan itu terdiri dari 38.800 haji reguler, dan 3.400 haji khusus," katanya.
Pemotongan kuota jamaah haji tidak hanya di Indonesia, melainkan seluruh dunia. Pemerintah Arab Saudi sendiri telah mengeluarkan kebijakan pemotongan pemberangkatan jamaah haji sebesar 20 persen dari kuota haji yang diperoleh masing-masing negara.
Di Indonesia, total ada 12 embarkasi yang melayani Ibadah Haji, yakni Surabaya, Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, serta Makassar.
Jamaah haji kloter pertama akan berangkat pada 10 September dan kloter terakhir 9 Oktober 2013. Sedangkan, pemulangan pertama dari Tanah Suci ke Tanah Air pada 20 oktober dan terakhir 18 November 2013.
"Kami harapkan 19 November seluruh jamaah haji asal Indonesia sudah kembali ke Tanah Air, kecuali mereka yang sakit dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit," kata Cepi.
Terkait jamaah haji yang wafat di Tanah Suci, pihaknya berharap semakin ada penurunan setiap tahunnya. Pemerintah, lanjut dia, berusaha memberikan pelayanan terbaik jika ada jamaah yang sakit dan harus menjalani rawat inap.
"Tahun lalu, jumlah jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Arab Saudi sekitar 400-an orang, atau menurun dari tahun 2011 yang mencapai 500-an orang. Mayoritas, mereka meninggal dunia karena penyakit bawaan yang dimilikinya," kata dia.
Sementara itu, khusus Embarkasi Surabaya, yang meliputi jamaah asal Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur, terdapat 64 kloter dari 76 kloter pada tahun lalu.
"Turunnya kloter karena ada pengurangan 20 persen calon haji. Rinciannya, tahun lalu jumlah jamaah mencapai 33.935 orang, sedangkan tahun ini 27.143 orang," Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Sudjak. (*)