Gus Ipul Inspektur Upacara di Kampung Nelayan
Sabtu, 17 Agustus 2013 13:20 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menjadi inspektur upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 Kemerdekaan RI di kampung nelayan Kenjeran, Surabaya, Sabtu.
"Sebuah kebanggan dipercaya menjadi inspektur dan upacara bersama nelayan-nelayan asli Kenjeran," ujar Gus Ipul dalam amanatnya di sela upacara.
Upacara diikuti ratusan nelayan, baik laki-laki maupun wanita. Seragamnya pun bermacam-macam. Upacara dilakukan di lapangan pasir, tepat samping laut. Pesertanya ada yang beralas sepatu, sandal, bahkaan tidak beralas sama sekali.
Peserta upacara aki-lakinya ada yang mengenakan kaos, kemeja, bahkan ada yang memakai sarung. Sedangkan, yang perempuan memakai daster, kebaya, dan pakaian sehari-harinya.
"Inilah Indonesia, meski pakaian dan bahasanya bermacam-macam, tetapi tetap satu jua. Karakter berbeda-beda pun tetap satu hati," kata dia.
Dalam amanatnya, cawagub nomor urut 1 tersebut berpesan agar selalu hidup rukun dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kalau hidup rukun itu enak. Kemana-mana aman dan nyaman. Makanya itu, saya dan Pakde Karwo berupaya untuk rukun. Apalagi, dulu yang pemilihan kami sepaket, sehingga sampai kapan pun harus sepaket," kata dia.
Meski hanya berlangsung tidak sampai 15 menit, namun upacara berjalan cukup khidmat. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Teks Proklamasi dan Pancasila juga khidmat.
Sementara itu, usai menggelar upacara bendera, Gus Ipul menjadi peserta balap karung melawan nelayan setempat. Dari lima peserta, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menduduki peringkat ke empat.
"Capek sekali rasanya lompat-lompat pakai karung. Tapi, nelayan-nelayan ini kok cepat-cepat dan kuat. Untung jaraknya juga tidak terlalu jauh, sehingga saya bisa finish, meski urutan nomor dua dari belakang," kata Gus Ipul disambut tertawa warga yang menyaksikan.
Tidak itu saja, cawagub petahana tersebut juga membuka garis start lomba perahu layar mainan. Kecepatan perahu yang terbuat dari kayu kecil dan layar itu sempat membuat Gus Ipul heran, karena bisa berjalan dengan sangat cepat di permukaan air. (*)