KPU Jatim Terima Surat Berbeda Jelang Pleno
Sabtu, 13 Juli 2013 15:30 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur menerima dua surat berbeda dari pihak mengatasnamakan Partai Kedaulatan menjelang sidang pleno KPU setempat memutuskan penetapan pasangan calon gubernur pada Pilkada setempat.
Koresponden Antara di Surabaya, Sabtu, melaporkan surat pertama dari LO (liaison officer) atau utusan pasangan Khofifah-Herman pada Jumat siang yang menyerahkan pencabutan dukungan, lalu malam harinya datang Sekretaris PK Jatim Mahsun Azis yang menyerahkan surat bernada sebaliknya.
Utusan pasangan Khofifah-Herman itu menyerahkan surat pernyataan yang diklaim berasal dari Ketua DPD Partai Kedaulatan (PK) Jatim Ahmad Tony Dimyati tentang pencabutan dukungan terhadap pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
"Surat berisi tentang pencabutan dukungan terhadap pasangan Karsa, tapi kami belum bisa berkomentar karena baru sekadar menerimanya," ujar Komisioner KPU Jatim Divisi Logistik dan Penganggaran Sayekti Suindyah.
Surat kedua dari Sekretaris PK Jatim Mahsun Azis dengan tegas meragukan kebenaran surat yang diklaim dari Tony tersebut.
"Sudah kami serahkan surat resmi ke KPU yang menerangkan bahwa dukungan kami ke Karsa tidak berubah," tuturnya.
Sekadar diketahui, PK merupakan partai nonparlemen pemilik suara 0,50 persen yang menjadi salah satu dari dua partai yang mempunyai dukungan ganda dalam pendaftaran Pilkada Jatim. Satu partai lainnya yakni PPNUI dengan modal 0,24 persen suara.
Menurut Sekretaris PK Jatim, Mahsun, banyak kejanggalan terkait surat tersebut. Pertama, Tony sudah menghilang selama tiga hari tanpa diketahui keluarganya.
"Kedua, sebulan sebelumnya, Tony bahkan sempat melakukan testimoni resmi yang direkam bahwa dirinya sempat didekati pasangan calon lain dengan iming-iming uang agar partainya pindah. Makanya saya heran, kok tiba-tiba seperti ini," katanya.
Sementara itu, Ketua PK Jatim Ahmad Tony belum bisa dikonfirmasi. Dua nomor ponselnya sudah tak aktif. Pesan pendek yang dikirimkan pun juga tak berbalas.
Sebelumnya, di sela unjuk rasa massa pendukung Khofifah pada Jumat siang di kantor KPU Jatim, Ketua PKB Surabaya Syamsul Arifin menyerahkan surat pencabutan dukungan dari Ketua DPD PK Jatim ke Karsa terhadap komisioner KPU.
Sementara itu, KPU Jatim sendiri akan menggelar sidang pleno memutuskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim yang akan berlaga pada hari pencoblosan, 29 Agustus 2013.
Sampai saat ini, ada empat pasangan kandidat yang muncul, satu di antaranya dari jalur perseorangan. (*)