Kemenag Bojonegoro Belum Beritahukan Pembatalan Calhaj
Rabu, 10 Juli 2013 16:12 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro belum memberitahukan pembatalan keberangkatan 154 calon haji (calhaj) yang sudah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) pada musim haji tahun ini.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Bojonegoro Wakhid Priyono, Rabu, mengatakan, pemberitahuan kepada 154 calhaj yang batal berangkat masih menunggu keputusan Kementerian Agama mengenai nama-nama calhaj yang batal berangkat pada 15 Juli.
"Kami akan memberitahukan calhaj yang batal berangkat melalui surat. Tapi masih menunggu nama-nama sesuai keputusan Kementerian Agama," jelasnya.
Ia menjelaskan penyelesaian pembatalan keberangkatan 154 calhaj pada musim haji tahun ini dari sebanyak 1.039 calhaj yang sudah melunasi BPIH mengacu Peraturan Menteri Agama No. 63 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Kuota Haji.
Sesuai ketentuan itu, katanya, calhaj yang batal berangkat pada musim haji tahun ini tidak akan dikenakan tambahan BPIH kalau pada musim haji tahun mendatang besarnya BPIH meningkat.
Ia mencontohkan, besarnya BPIH yang sudah dilunasi calhaj di daerahnya tahun ini sekitar Rp33 juta, maka calhaj tidak harus mengeluarkan uang tambahan kalau besarnya BPIH tahun depan meningkat.
"Tapi kalau ternyata besarnya BPIH musim haji tahun depan turun ya kelebihan BPIH calhaj akan dikembalikan," ujarnya.
Wakhid optimistis sebagian besar calhaj yang sudah melunasi BPIH yang kemungkinan batal berangkat mau mengerti, sebab mereka memastikan tahun depan bisa berangkat.
Ia menambahkan di daerahnya ada tujuh calhaj batal berangkat disebabkan enam calhaj meninggal dunia dan satu calhaj sakit keras.
Enam calhaj yang meninggal dunia yaitu penduduk Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Sumian, penduduk Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, Alif Kumaidi, penduduk Desa Tlumbung, Kecamatan Sumberrejo, Kastur dan penduduk Pasinan, Kecamatan Baureno, Mashari.
Lainnya, penduduk Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo, Lastari dan penduduk Desa Kepohbaru, Kecamatan Kepohbaru, Supatkur.
"Satu calhaj batal berangkat karena sakit keras, sehingga tidak memungkinan berangkat," katanya. (*)