Donor Darah di Kabupaten Malang dapat Suvenir
Senin, 8 Juli 2013 7:56 WIB
Malang (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang menyiapkan hadiah bagi para pedonor yang menyumbangkan darahnya selama Bulan Ramadhan.
Kabag Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Malang Sri Hartami di Malang, Senin mengatakan setiap pedonor akan diberikan suvenir cantik.
"Pada saat Ramadhan biasanya jumlah pendonor menurun, sehingga kami siapkan suvenir sebagai upaya untuk menggairahkan masyarakat tetap donor, meski pada Bulan Ramadhan," tegasnya.
Ia mengatakan selama Ramadhan PMI tetap membuka layanan seperti biasa, bahkan setelah shalat tarawih juga tetap melayani masyarakat yang akan mendonorkan darahnya sampai pukul 21.00 WIB.
Bagi masyarakat yang berada di wilayah Malang utara, seperti Kecamatan Singosari dan Lawang, katanya, tidak perlu jauh-jauh ke Kantor PMI, cukup di Lawang saja, karena PMI juga membuka layanan di daerah itu.
Selain di Lawang, lanjutnya, PMI Kabupaten juga membuka layanan bagi pendonor di Kecamatan Pakisaji dan Kepanjen. "Kami juga akan mendatangi lokasi-lokasi umum untuk mengumpulkan dari dari pendonor, seperti Stadion Kanjuruhan serta menggandeng berbagai komunitas," ujarnya.
Menyinggung stok darah menjelang Ramadhan, Sri Hartami mengatakan sudah menipis. Stok darah menjelang Ramadhan seharusnya mencapai 1.000 kantung, namun stok yang ada saat ini hanya sekitar 500 kantung saja.
Ia mengakui stok darah sebanyak 500 kantung tersebut membuat was-was UTD, sebab setiap hari rata-rata PMI mendistribusikan darah sekitar 40 kantung untuk masing-masing golongan, yakni A, B, O dan AB ke sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat tersebut, katanya, PMI sudah memformulasikan berbagai program, terutama selama bulan puasa. "Tidak hanya program-program menggandeng sejumlah komunitas saja, tapi kami juga memaksimalkan bus donor darah bantuan dari PMI Jatim," katanya.
Pada saat Bulan Ramadhan, baik PMI Kabupaten maupun Kota Malang biasanya juga menggandeng komunitas gereja untuk mendapatkan donor yang dilayani setiap hari Minggu atau setelah misa serta membuka layanan di masjid-masjid setelah shalat tarawih.(*)