Oleh M Rusman Nunukan (Antara) - Anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bersekolah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sabah, Malaysia, berhasil meraih juara pertama pada "Sabah Internasional Folklore Festival" (SIFF) 2013. Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Sabah Soepeno Sahid, Kamis mengatakan, anak TKI yang tergabung dalam kelompok tari putera "Prasasti Budaya" SIKK berhasil meraih juara pertama kategori anugerah penari pria dan juara ketiga anugerah Menteri Pelancongan Sabah pada "local folkdance competition". Acara dalam rangka "the 8th SIFF" selain menerima piala dan piagam penghargaan, juga mendapatkan uang tunai senilai 3.000 ringgit Malaysia atau setara Rp9 juta lebih, tuturnya. "Saya sangat bangga anak-anak TKI di SIKK mampu menyabet juara pertama penampilan terbaik perorangan dan tim terbaik ketiga pada SIFF 2013," ujar Soepeno Sahid melalui rilis yang dikirimkan ke LKBN Antara Nunukan. Ia juga menyatakan, anak-anak TKI yang menempuh pelajaran di SIKK tersebut pertama kali mengikuti acara ini, namun mampu mendulang prestasi gemilang pada acara tahunan pemerintah Negari Bagian Sabah itu. Saat kontingen kesenian anak-anak TKI di Kantor KJRI Kota Kinabalu, dia meminta agar tidak cepat puas diri tetapi senantiasa selalu berusaha maksimal dan memanfaatkan peluang sebagai duta Bangsa Indonesia. Kegiatan yang digelar di Auditorium Jabatan Kesenian dan Kebudayaan Negara (JKKN) Sabah pada 26-27 Juni 2013, itu diikuti 19 peserta dari perwakilan Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) tingkat SD dan SMP dari Semenanjung, Sarawak, Sabah dan Indonesia. Ke 19 sekolah yang mengikuti "the 8th SIFF" ini yaitu SMK Lohan Ranau, SK St. Francis Convent Kota Kinabalu, SMK Bukit Garam II Kinabatangan, SK St. Benedict Ranau, SMK Bahang Penampang, SK Ulu Lubai Limbang Sarawak, SMK Chung Hwa Tenom, SK St. Agnes Likas, SK Perempuan Methodist Kuantan. Selanjutnya, Sekolah Seni Malaysia Kuching, SMK Sapulut Pensiangan, SK Purtrajaya Presint 9, SMK Arshad Kota Belud, SK Sapulut Pensiangan, Sekolah Seni Johor Bahru, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, SK Lohan Ranau, SMK Narinang Kota Belud, SK Tanjung Batu Tawau dan SMK Labuan. Kontingen anak-anak TKI yang terdiri atas 10 orang dari siswa kelas IX, yakni Heriyanto, Harianto, Aswan, Haemudin dan Risman Busman, Michel, Rika, Asmira, Erna dan Titiek di bawah bimbingan Dwi Kristiyanto (guru SIKK) dan Ningsih (dosen Universiti Malaysia Sabah). Sementara Kepala SIKK Sabah, Dadang Hermawan menyatakan, keberhasilan siswa siswi SIKK yang merupakan anak-anak TKI tersebut mampu menunjukkan prestasinya dan dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Saya bangga kepada anak-anak TKI ternyata mampu berprestasi di tingkat internasional," ujarnya. Dadang menambahkan, anak-anak TKI ini menampilkan tarian tradisional yakni Tari Piring dari Minangkabau, Sumbar dan kreasi baru yaitu tari Hyang Purnama.(*)
Berita Terkait
Indonesia dan Kamboja sepakat kerja sama cegah perdagangan orang
19 Mei 2025 16:49
BP2MI sebut faktor ekonomi pengaruhi turunnya penempatan PMI
23 September 2024 13:21
BP2MI: Eksploitasi hingga TPPO ancam PMI ilegal
9 September 2024 17:20
BP2MI: Reorientasi negara tujuan penempatan dorong kompetensi PMI
19 Agustus 2024 19:48
Polres Tulungagung tahan ortu depresi bunuh anak balitanya
13 Mei 2024 13:08
Disnaker Kabupaten Madiun catat minat warga jadi TKI masih cukup tinggi
15 Oktober 2023 23:53
Mahfud sebut Cak Imin tak mungkin jadi tersangka
3 Oktober 2023 20:23
PMI Tulungagung sumbang devisa Rp2 triliun setiap tahunnya
30 September 2023 17:51
