Antrean Warga Kota Surabaya di SPBU "Mengular"
Jumat, 21 Juni 2013 19:12 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Antrean warga kota Surabaya yang mengisi bahan bakar minyak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Jumat malam, terlihat "mengular" hingga mengganggu arus lalu lintas.
Pewarta Antara di Surabaya melaporkan antrean yang hampir terjadi di seluruh SPBU di Kota Pahlawan itu antara lain terlihat di SPBU Joyoboyo, SPBU Karangpilang, SPBU Diponegoro, dan SPBU Tegalsari.
Di SPBU Karangpilang, antrean warga kota tampak "mengular" hingga keluar ke jalan raya, sehingga mengganggu arus lalu lintas yang ada, namun sejumlah aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di SPBU setempat.
Hal yang sama juga terjadi di SPBU Joyoboyo. Antrean tampak memanjang, sedangkan di SPBU Diponegoro terlihat antrean warga kota memadati empat jalur pengisian BBM di SPBU setempat. Aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di SPBU itu.
"Kayaknya semakin malam, antrean semakin memanjang. Saya mau ngisi (mengisi BBM) di tempat lain juga sama saja," kata warga Wonokromo, Tohir.
Di Surabaya, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok sudah naik sejak beberapa pekan lalu, meski kenaikan harga BBM belum dipastikan.
"Ya, harga BBM belum naik, tapi harga telur sudah naik. Biasanya hanya Rp15.000 perkilogram tapi sekarang sudah Rp18.000 perkilogram," kata seorang penjual tahu telur, Jono.
Oleh karena itu, dirinya langsung mengurangi takaran tahu telur. "Kalau harga tahu telur dinaikkan justru pembeli kabur," katanya.
Dalam waktu yang sama (21/6), ratusan buruh Jawa Timur yang tergabung antara lain dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya untuk mendesak kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2013 hingga 30 persen guna mencukupi kebutuhan hidup terkait kenaikan harga BBM.
"Kenaikan upah buruh sebesar Rp500 ribu hingga Rp700 ribu itu tidak ada artinya dengan kenaikan harga BBM itu, karena tergerus melambungnya harga kebutuhan pokok, ongkos transportasi, dan sewa rumah/kontrakan, bahkan tingkat inflasi juga di atas 10 persen," kata koordinator KSPI Jatim Jamaludin di sela-sela aksi. (*)