Surabaya (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan program digitalisasi daerah bisa menjadi salah satu pendorong pergerakan ekonomi lokal yang selanjutnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Abdullah Azwar Anas yang dihubungi wartawan di Surabaya, Selasa, instrumen teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan kebutuhan wajib untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang dengan pesat. "Dalam dunia yang semakin tanpa batas, semua orang bisa mengakses pengetahuan, mencari inspirasi bisnis, hingga mengembangkan dunia usaha melalui internet. Masyarakat harus memanfaatkan instrumen TIK secara positif untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonominya," tuturnya. Azwar Anas mengemukakan hal itu terkait penghargaan yang diterima Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada ajang "Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013" yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (29/4) malam. Pada ajang tahunan itu, Pemkab Banyuwangi yang sebelumnya telah mencanangkan program "Banyuwangi Digital Society" memperoleh "Certificate of Acknowledgement" untuk kategori "Overall Society" dan juga perhargaan sebagai "The Pioneer of Digital Society". Saat ini, di Kabupaten Banyuwangi telah terpasang lebih kurang 1.100 titik wifi (akses internet tanpa kabel), dari total 10.000 titik wifi yang ditargetkan terpasang hingga tahun 2014. "Instrumen TIK telah digunakan untuk pengembangan berbagai sektor kehidupan di Banyuwangi, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, keagamaan khususnya pembayaran zakat, dan berbagai macam pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat," ujar bupati. Khusus bidang pemerintah daerah, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan instrumen TIK untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai instansi. "Kami mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis TIK untuk memacu kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Ada dua pilar yang kami bangun, yaitu pengelolaan sistem informasi manajemen dan peningkatan pelayanan publik," tambah Azwar Anas. Melalui pemanfaatan instrumen TIK, lanjut bupati, pola komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat akan mampu mengefisienkan birokrasi, sekaligus mempercepat penyelesaian masalah-masalah kehidupan publik. Mengutip laporan "Networked Society City Index" tahun 2012, ia menambahkan pemanfaatan TIK telah terbukti mampu menjadi stimulus bagi pertumbuhan bisnis di banyak kota di dunia, terutama memicu munculnya inovasi dan model kewirausahaan baru. "Dunia usaha di Banyuwangi, khususnya yang masih berada pada skala mikro, kecil dan menengah (UMKM), kami dorong menggunakan instrumen ini," tambahnya. Menurut ia, setidaknya terdapat dua manfaat penerapan TIK bagi dunia usaha, yakni menciptakan inovasi baru baik dalam metode pemasaran maupun produk atau jasa, dan memperluas jangkauan pasar sekaligus mengurangi ekonomi biaya tinggi. "Selama ini dunia usaha khususnya UMKM masih menghadapi permasalahan inovasi produk dan riset pasar, karena terbatasnya ekspansi bisnis," katanya. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada acara IDSA 2013 mengatakan peningkatan jaringan internet di daerah-daerah mempunyai dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Riset Bank Dunia menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan "broadband" atau internet 10 persen akan mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto/PDB) sebesar 1,3 persen. (*)
Digitalisasi Daerah Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Selasa, 30 April 2013 19:35 WIB