Pemkab Bojonegoro Kumpulkan Pemilik SPBU
Rabu, 17 April 2013 10:22 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro berencana mengumpulkan pemilik SPBU di wilayahnya, Jumat (19/4) sebagai upaya memperoleh data kebutuhan pasti bahan bakar minyak (BBM) selama 2013.
"Data kebutuhan BBM di masing-masing SPBU itu akan kita cocokkan dengan kuota BBM yang sudah ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas Bumi (BPH Migas) untuk 2013, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Bambang Suharno, Rabu.
Ia menjelaskan kuota BBM yang sudah ditetapkan BPH Migas di dalam suratnya No.No.312/07/Ka BPH/2013 tertanggal 18 Maret 2013, untuk premium 88.659,971 kiloliter dan solar 61.882 kiloliter.
Kuota BBM tahun ini, jelasnya, lebih besar dibandingkan kuota BBM tahun lalu untuk premium 71.830 kiloliter dan 45.016 kiloliter.
"Meskipun kuota BBM meningkat, tapi belum tentu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan BBM di Bojonegoro, sebab bagaimanapun juga kebutuhan BBM tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu," jelas dia.
Ia juga menyebutkan sesuai surat BPH Migas yang ditandatangani Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng pemkab diminta ikut berperan aktif mengawasi pendistribusian BBM tertentu agar tepat sasaran, sehingga tidak melebihi alokasi kuota yang telah ditetapkan.
Menanggapi permintaan BP Migas itu, menurut Bambang, pemkab sudah menginstruksikan kepada jajarannya agar semua kendaraan dinas tetap membeli BBM nonsubsidi.
"Semua kendaraan dinas tetap wajib membeli BBM non subsidi. Tapi kalau kenyataannya kuota yang sudah ditetapkan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelas akan terjadi kelangkaan BBM," tandasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya juga akan melaporkan kepada BPH Migas mengenai kebutuhan riil BBM di masing-masing SPBU di daerahnya.
"Kalau memang masih kurang, ya seyogyanya ada kebijaksanaan menambah kuota BBM di Bojonegoro," jelasnya.
Sementara itu, seorang karyawan SPBU di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Hamdani mengaku solar dex atau non subsidi yang dijual dengan harga Rp10.700/liter cukup diminati pembeli dengan kendaraan mobil dinas.
Hanya saja, lanjut dia, solar dex kalau sedang kosong harus menunggu kedatangan pasokan solar dex dari Jakarta beberapa hari.
"Pemesanan solar dex harus ke Jakarta, sehingga kalau sedang kosong harus menunggu dulu," ucapnya. (*)