Kebutuhan Darah di Bojonegoro Meningkat
Senin, 18 Maret 2013 16:45 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kebutuhan darah di Bojonegoro, Jatim, dalam tiga bulan mencapai 1.100 kantong/bulan atau meningkat dibandingkan hari biasanya yang hanya sekitar 1.000 kantong/per bulan.
Humas Unit Donor Darah PMI Kabupaten Bojonegoro, Moch. Ali Syafaat, Senin, mengatakan, meningkatnya kebutuhan darah itu sesuai permintaan dari sejumlah rumah sakit (RS) baik milik pemkab maupun swasta untuk memenuhi kebutuhan darah pasiennya.
Ia mencontohkan, permintaan darah RSUD Sosodoro Djatikoesoemo untuk kebutuhan cuci darah rata-rata 20 kantong darah/hari.
"RS swasta lainnya permintaan darahnya juga meningkat yang kemungkinan jumlah pasiennya juga semakin bertambah," katanya menjelaskan.
Padahal, menurut dia, jumlah perolehan darah dari 584 orang pendonor tetap, juga dari anggota sejumlah lembaga yang sudah menjalin nota kesepahaman untuk melaksanaan donor hanya berkisar 600 kantong darah/bulan.
Di antara lembaga yang menjalin nota kesepahaman pelaksanaan donor darah yaitu Kepolisian Resor (Polres), Kodim 0813, Satpol PP pemkab, juga yang lainnya.
Ia mencontohkan, perolehan 113 kantong darah bersamaan dengan HUT Satpol PP Pemkab Bojonegoro hari ini sudah masuk perhitungan perolehan darah dalam sebulannya.
Dengan demikian, kekurangan kebutuhan darah di daerahnya itu dicukupi dengan meminta darah dari sejumlah PMI di Jatim, di antaranya dari Surabaya, Madiun dan Magetan atau di PMI daerah lainnya yang kebetulan masih memiliki stok darah.
"Selain itu juga memanfaatkan darah dari pendonor keluarga pasien, kalau kebetulan stok darah kosong," paparnya.
Ditemui terpisah, Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro Herry Sudjarwo, mengatakan, pihaknya mengeluarkan surat yang disampaikan kepada seluruh camat di daerah setempat untuk mengatasi kekurangan darah yang selalu terjadi sejak 8 Mei 2012.
Di dalam surat itu, lanjutnya, semua camat, sebagai pembina PMI di kecamatan, diminta membantu pelaksanaan donor darah dengan mengerakkan berbagai lapisan masyarakat untuk ikut melaksanakan donor darah.
Selain itu, lanjutnya, pengurus PMI di kecamatan juga diminta melakukan gerakan mendorong berbagai lapisan masyarakat untuk ikut melaksanakan donor darah.
"Sudah ada PMI kecamatan yang mampu mendorong pelaksanaan donor darah di kecamatan, sehingga perolehan darah yang semula 500 kantong darah/bulan mulai meningkat menjadi 600 kantong darah/bulan," kata dia. (*)