Bojonegoro - Pemerintah menetapkan target produksi minyak Bojonegoro, Jatim, pada 2013 sebesar 22,9 juta barel, menurun dibandingkan target tahun lalu sebesar 24,6 juta barel dengan pertimbangan turunnya produksi minyak lapangan Sukowati. Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Bojonegoro, Fajar Yudhy, Senin, mengatakan, penentuan besarnya target produksi minyak tahun ini tidak lepas dengan tidak terpenuhinya target produksi minyak tahun lalu. Produksi minyak tahun lalu, jelas dia, hanya tercapai 22.697.354 barel, yang ditarget sebesar 24.609.030 barel di dalam APBN Perubahan. "Sepanjang harga minyak dunia bagus tidak akan mengurangi perolehan dana bagi hasil migas (DBH) bagi daerah penghasil," jelas dia. Lebih lanjut ia menjelaskan, produksi lapangan minyak Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) tahun lalu turun hanya berkisar 33 ribu-34 ribu barel per hari, yang sebelumnya bisa mencapai sekitar 38 ribu barel per hari. Namun, lanjut dia, produksi minyak lapangan Banyu Urip Blok Cepu dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL) mengalami peningkatan menjelang akhir 2012 rata-rata 24 ribu barel per hari yang sebelumnya hanya sekitar 22 ribu barel per hari. Ia menyebutkan, produksi minyak dari sejumlah lapangan sebesar 22.697.354 barel terhitung sejak Desember 2011 hingga November 2012. Rinciannya, lanjutnya, produksi minyak Blok Cepu yang ditarget 8.874.000 barel, terealisasi 8.108.812 barel, lapangan Sukowati yang ditarget 3.068.090 barel, terealisasi 2.806.433 barel dan Unitisasi lapangan Sukowati, yang ditarget 12.754.990 barel, terealisasi 11.576.840 barel.gi "Hanya lapangan sumur minyak tua peninggalan Belanda yang dikelola Pertamina EP Cepu yang ditarget 285.230 barel, bisa diperoleh sebesar 305.269 barel," jelasnya. Dihubungi terpisah, "General Manager" JOB PPEJ, Bambang Kardono, membenarkan, terjadinya penurunan produksi minyak lapangan Sukowati tahun lalu, meskipun pihaknya sudah melakukan pengeboran lima sumur minyak baru lapangan Sukowati. "Produksi lima sumur minyak baru yang kami kembangkan produksinya tidak terlalu bagus hanya sekitar 1.500 barel per harinya," jelas dia. Pengembang sumur minyak baru, tambah dia, juga akan dilakukan di wilayah Kecamatan Soko, Tuban, sebagai usaha meningkatkan produksinya."Kami masih melakukan negosiasi pembebasan tanah di Soko, Tuban, menyangkut pengembangan sumur minyak baru," ucapnya. (*)
Target Produksi Minyak Bojonegoro 22,9 Juta Barel
Senin, 4 Maret 2013 8:45 WIB