Teheran (Antara/Xinhua-OANA) - Pemimpin perunding nuklir Iran Saeed Jalili mengatakan di Teheran, Sabtu, Republik Islam itu berharap kelompok P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman-- datang ke pembicaraan nuklir mendatang dengan "strategi baru dan usul yang sah", kata TV IRIB. Saat mengeluarkan pernyataan tersebut dalam konferensi tahunan Manager Industri Nuklir Iran, Jalili mengatakan pemerintah Iran tak menerima "hak yang berkurang atau tugas lebih banyak". Iran terikat komitmen pada tugasnya dalam ketentuan Kesepatan Anti-Penyebaran Nuklir (NPT) dan meminta semua haknya dalam kerangka kerja peraturan NPT, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Pernyataan Jalili dikeluarkan sebelum pembicaraan mendatang nuklir Iran dengan P5+1 --yang dijadwalkan berlangsung pada 26 Februari di Almaty, Kazakhstan. Itu akan menjadi pertemuan pertama-semacamnya antara Iran dan P5+1 sejak kebuntuan di Moskow, Rusia, pada Juni 2012. Iran dan Barat terlibat percekcokan sengit mengenai kegiatan nuklirnya, dan Barat menuduh Iran membuat senjata nuklir dengan kedok sipil --tuduhan yang terus dibantah oleh Iran.(*)
Iran Harap P5+1 Masuki Pembicaraan Nuklir dengan "Strategi Baru"
Sabtu, 23 Februari 2013 19:56 WIB