Telkomsel Bantu Korban Banjir di Bojonegoro
Kamis, 21 Februari 2013 20:10 WIB
Bojonegoro - Operator seluler Telkomsel melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menyalurkan bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang rumahnya terendam banjir luapan Bengawan Solo, beberapa hari lalu.
Bantuan sosial berupa 1.000 paket sembako dan 500 paket alat kebersihan itu, diserahkan secara simbolis oleh "Head of Branch" Kediri Departemen Telkomsel (membawahi wilayah Bojonegoro), Asnam, kepada warga Desa Sumbang Timun, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Kamis.
Hadir dalam penyerahan bantuan itu, Asisten II Sekretaris Daerah Bojonegoro Nono Purwanto, Camat Trucuk Yunita Liasari, dan Kepala Desa Sumbang Timun Abdurahim.
Paket sembako berisi masing-masing satu kilogram beras, gula dan telur, 10 bungkus mi instan, kecap, teh celup, dan kopi. Sedangkan paket alat kebersihan berupa sapu lidi, sapu ijuk, ember, gayung, sabun dan kain pel.
"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga yang rumahnya terendam banjir. Sebelum ini, karyawan Telkomsel juga telah mengumpulkan bantuan untuk mereka," tutur Asnam.
Selain di Bojonegoro, Telkomsel juga telah menyerahkan bantuan paket sembako untuk warga di Kabupaten Lamongan yang rumahnya terendam banjir dari air luapan Bengawan Solo.
Asnam menambahkan sejak terjadinya banjir cukup besar pada 16 Februari lalu, pihaknya bersama mitra distributor telah membuka posko untuk penanganan jaringan telekomunikasi dan mendatangi langsung para korban.
"Infrastruktur Telkomsel di Bojonegoro berjalan normal tanpa kerusakan, karena sejak lama kami sudah melakukan tindakan preventif dengan meninggikan 'site-site' yang rentan terkena banjir," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumbang Timun Abdurahim mengatakan wilayah desanya tergolong rawan banjir, karena berada sekitar 500 meter dari tanggul Bengawan Solo.
"Tetapi, banjir kali ini tidak sebesar beberapa tahun lalu dan kondisinya sekarang juga sudah surut. Namun, kami tetap imbau warga untuk waspada," ujarnya.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mencatat sedikitnya 5.938 rumah warga dan 4.600 hektar sawah/kebun yang tersebar di belasan desa ikut terendam, serta 3.022 warga mengungsi.
"Total kerugian sementara akibat banjir tersebut diperkirakan sekitar Rp11,06 miliar. Banjir di sebagian besar wilayah sudah surut, tetapi bantuan dari berbagai pihak masih berdatangan," kata Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto. (*)