Harga Beras di Bojonegoro Naik
Jumat, 11 Januari 2013 13:25 WIB
Bojonegoro - Harga berbagai jenis beras di Bojonegoro, Jawa Timur, sejak sepekan terakhir naik berkisar Rp100-Rp200/kilogram akibat pengaruh banjir dan musim hujan, sedangkan kualitas beras panenan baru turun.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Sakip (59), Jumat, mengatakan, kualitas beras panenan baru cenderung menurun dibandingkan beras panenan sebelumnya akibat hujan dan banjir yang terjadi di beberapa wilayah sentra tanaman padi.
"Petani kesulitan memproses tanaman padinya, apalagi beras bekas banjir juga masuk pasaran," jelas pedagang beras lainnya juga di pasar setempat, Aries.
Melihat kondisi ini, menurut Sakip, kenaikan harga berbagai macam jenis beras masih akan terjadi, mengingat banjir tidak hanya lokal Bojonegoro dan Tuban, tapi juga di daerah penghasil tanaman padi lainnya di Indonesia.
"Warna beras panenan baru tidak bisa putih, ada hitamnya," ujar Aries.
Namun, menurut seorang pedagang beras lainnya di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Ny. Rizky, kenaikan harga beras di daerah setempat tergolong tidak tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Tahun lalu, pada musim banjir dan hujan kenaikan harga berbagai macam jenis beras mencapai Rp900/kilogram," kata dia menjelaskan.
Meski demikian, menurut Ny. Rizky yang juga dibenarkan Sakip, dan pedagang beras lainnya di Pasar Banjarjo, Waris, stok beras di daerah setempat, mencukupi, meskipun kualitas beras panenan baru yang diperoleh pedagang, kualitasnya tidak terlalu bagus.
"Beras yang saya peroleh dari pedagang pemasok tetap normal, sekitar 5-6 ton per hari, sebab di sejumlah daerah di Tuban dan Bojonegoro, ada yang mulai panen," kata Waris.
Menurut Aries, harga beras poles kualitas super produksi Tuban dan Bojonegoro, saat ini mulai Rp8.000 hingga Rp8.600/kilogram, dengan kenaikan harga rata-rata Rp200/kilogram.
Sementara itu, harga beras panenan baru naik menjadi Rp7.500/kilogram, yang semula Rp7.400/kilogram dan beras jatah warga miskin naik menjadi Rp6.500/kilogram, yang semula Rp6.400/kilogram.
"Harga beras itu di tingkat konsumen," ucap Aries.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro Bambang Suharno, menilai, kenaikan harga beras di wilayahnya masih wajar, karena faktor musim.
"Yang terpenting naiknya harga beras bukan karena melemahnya daya beli masyarakat," ujarnya. (*)