67 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Selama 2012

Ngawi - Pihak Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur, mencatat sebanyak 67 orang tewas akibat kecelakaan di wilayah setempat selama tahun 2012. Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi, mengatakan, selain menewaskan puluhan orang, kecelakaan lalu lintas yang terjadi tersebut juga menyebabkan korban luka berat sebanyak 272 orang. "Sedangkan korban luka ringan mencapai 469 orang dan kerugian material sebanyak Rp745 juta lebih," ujar AKBP Eddy Junaedi, kepada wartawan, Rabu. Menurut dia, secara umum kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Ngawi selama tahun 2012 meningkat hingga 72 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011. Dimana pada tahun 2011 telah terjadi sebanyak 374 kecelakaan lalu lintas. Sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi sebanyak 476 kecelakaan yang melibatkan berbagai kendaraan, baik sepeda motor, mobil pribadi, truk, maupun kendaraan angkutan umum. Pihaknya menilai, meningkatnya angka kecelakaan tersebut lebih disebabkan faktor kelalaian atau "human error" karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Selain itu, faktor kondisi kendaraan juga menjadi penyebab, namun tidak sebanyak faktor kelalaian yang hampir mendominasi. Guna menekan angka kecelakaan di wilayah hukumnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas. Salah satunya dengan menggelar Operasi Zebra. Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi juga melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah dan memasang iklan berisi imbauan tertib lalu lintas. Di antaranya di pasang di sejumlah tempat strategis dan setiap jeda berhenti lampu lalu lintas. Kapolres menambahkan, selain kecelakaan, kasus lain yang meningkat di wilayah hukumnya adalah kriminalitas. Data Satuan Reskrim Polres Ngawi mencatat, sepanjang tahun 2012 telah terjadi sebanyak 143 kasus kriminalitas. "Angka tersebut naik sebesar 38,8 persen dibandingkan dengan kriminalitas tahun 2011 yang hanya mencapai 103 kasus atau kejadian," ungkap Eddy. Kasus kriminal yang terjadi didominasi oleh pencurian dengan pemberatan. Pada umumnya modus yang dilakukan pelaku adalah mencuri dengan mencongkel jendela, membobol tembok, dan lainnya yang dilakukan sendirian ataupun lebih dari satu orang. (*)