Surabaya - Jaringan gerai roti "D'Stupid Baker" berencana melakukan ekspansi bisnis besar-besaran pada 2013 dengan membuka sedikitnya 50 gerai di berbagai kota besar di Indonesia. Direktur Utama PT Bocuan Gapapa selaku pengelola D'Stupid Baker, Sumi Sugeng, kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan, investasi untuk setiap gerai baru berkisar Rp1 miliar-Rp2 miliar, tergantung luas dan lokasinya. "Sejak dibuka pertama kali pada 10 Oktober 2012, kami baru memiliki tiga gerai, yakni dua gerai berada di Jakarta dan satu lagi baru buka di Surabaya. Tahun depan, direncanakan ada 50 gerai lagi yang dibuka," katanya. D'Stupid Baker merupakan lini bisnis roti berkonsep kafe dari D'Cost Group yang bergerak di bisnis restoran "seafood" dan kini telah mengoperasikan 61 gerai di 22 kota besar di Indonesia. "Dari 50 gerai roti yang akan kami buka, empat di antaranya ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Gerainya kami buka berdekatan dengan lokasi restoran D'Cost yang sudah ada," tambah Sumi. Menurut dia, Surabaya menjadi pasar yang cukup potensial untuk ekspansi bisnis setelah Jakarta, karena populasi pasarnya sangat besar dan tingkat pendapatan masyarakat juga cukup tinggi. "Persaingan bisnis gerai roti saat ini cukup ketat dan banyak 'pemain' yang berebut pasar. Namun, kami punya konsep tersendiri untuk merebut konsumen, yakni kualitas produk bintang lima, harga kali lima," ujarnya. Konsep itu dituangkan pihak manajemen melalui penawaran harga murah untuk berbagai produk roti, mulai Rp1.000 hingga Rp5.000 per biji. "Kami memang mengincar konsumen kelas menengah yang sangat memperhitungkan kualitas dan masih sensitif terhadap harga," tambah General Manajer Pemasaran D'Cost Group, Eka Agus Rachman. Kendati baru dioperasikan, tambah dia, dua gerai D'Stupid Baker di Jakarta masing-masing mampu menjual lebih kurang 7.000 hingga 8.000 roti dalam satu hari. Ia menambahkan, produk roti gerainya sudah melewati uji coba dari para konsultan serta tim peneliti dan pengembangan D'Cost Group, guna memastikan kualitas dan sesuai cita rasa masyarakat Indonesia. Untuk rencana ekspansi bisnis, Eka Rachman mengatakan bahwa pihaknya juga berencana membuka peluang usaha bagi investor dan masyarakat luas melalui sistem warabala. (*)
Berita Terkait
Harga dua jenama emas di Pegadaian kompak menguat
32 menit lalu
Penumpang pesawat di Bandara Juanda jelang Natal
10 jam lalu
