Malang Raya (ANTARA) - Universitas Brawijaya Malang menempati posisi pertama dalam pemeringkatan internasional QS Sustainability 2026 untuk dua indikator, yakni Environmental Research dan Health & Wellbeing.
Capaian ini menegaskan komitmen UB dalam memperkuat riset berkelanjutan, kualitas kesehatan, serta kesejahteraan sivitas akademika dan masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof Dr Imam Santoso di Malang, Jawa Timur, Kamis, mengapresiasi capaian tersebut. "Peningkatan peringkat UB merupakan bukti bahwa upaya akademik dan riset berbasis keberlanjutan menunjukkan dampak nyata," katanya.
Peningkatan posisi UB dalam QS Sustainability pada peringkat pertama nasional pada indikator Environmental Research dan Health & Wellbeing merupakan refleksi bahwa UB berada pada jalur yang tepat dalam memperkuat kontribusi terhadap isu-isu lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia menekankan bahwa keberhasilan ini lahir dari kerja bersama seluruh unsur universitas.
“Ke depan, UB terus memperkuat ekosistem akademik yang mendukung riset berkelanjutan, inovasi, serta pembelajaran yang responsif terhadap tantangan global. Kami berkomitmen menjadikan UB sebagai pusat unggulan keberlanjutan yang tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga di tingkat dunia,” ujarnya.
Pencapaian ini didukung oleh produktivitas riset di bidang lingkungan yang terus meningkat serta komitmen kuat universitas dalam menyediakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan inklusif.
Berbagai program kesehatan, layanan konseling, peningkatan fasilitas keselamatan, hingga kontribusi penelitian di bidang kesehatan masyarakat turut mengokohkan capaian ini.
Dengan peningkatan overall score dan keberhasilan meraih peringkat tertinggi nasional pada dua indikator strategis, UB semakin mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada keberlanjutan.
"UB mengalami peningkatan yang mencolok pada overall score, dari peringkat 653 menjadi 623, yang mencerminkan kemajuan signifikan dalam kinerja keberlanjutan dan kontribusi institusi terhadap isu lingkungan, sosial, dan kesejahteraan," kata Prof Imam.
Lebih spesifik, UB mencapai rangking 629 di bidang Environmental Impact (Environmental Education, Environmental Research, Environmental Sustainability), 830 di bidang Social Impact (Employability and Opportunities, Equality, Health and Wellbeing, Impact of Education, dan Knowledge Exchange) dan 215 dari 2002 institusi di bidang Good Governance.
Peningkatan overall score menggambarkan bahwa UB semakin kompetitif di antara universitas global dalam komitmennya terhadap keberlanjutan.
Kenaikan ini merupakan hasil dari upaya sistematis UB dalam memperkuat kualitas riset, tata kelola akademik, kolaborasi internasional, serta berbagai program yang berdampak terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
"Dari peringkat 653 ke 623, menunjukkan bahwa berbagai program akademik, riset, dan pengabdian masyarakat yang kita dorong telah memberikan dampak yang terukur secara internasional," ujarnya.
Kepala UPT Global Partnership and Reputation, Hendrix Yulis Setyawan, S. TP., M.Si., Ph.D., mengatakan capaian ini menegaskan komitmen UB dalam memperkuat riset berkelanjutan, kualitas kesehatan, serta kesejahteraan sivitas akademika dan masyarakat.
"Pencapaian ini didukung oleh produktivitas riset di bidang lingkungan yang terus meningkat serta komitmen kuat universitas dalam menyediakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan inklusif," katanya.
