Surabaya (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy mendorong perguruan tinggi memperkuat dampak ilmu pengetahuan bagi pembangunan nasional.
“Ketika kita berbicara tentang masa depan pendidikan tinggi, sesungguhnya kita sedang berbicara tentang masa depan bangsa,” ujarnya saat peringatan Dies Natalis ke-71 Universitas Airlangga (Unair), Selasa.
Rachmat menekankan perguruan tinggi bukan hanya tempat lahirnya ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan nilai dalam perjalanan panjang peradaban bangsa.
Ia menguraikan bahwa kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 menempatkan pendidikan tinggi sebagai prioritas pembangunan melalui peningkatan akses, relevansi kurikulum, mutu pembelajaran, serta penguatan riset dan inovasi.
“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, lebih dari 320 ribu dosen, delapan ribu peneliti, dan sembilan juta mahasiswa yang setiap tahun menghasilkan riset dan inovasi. Tantangan kita adalah bagaimana mengorkestrasi seluruh potensi besar ini agar ilmu dan inovasi benar-benar menyentuh kebutuhan pembangunan,” katanya.
Rachmat juga mengapresiasi kontribusi Unair dalam riset kesehatan melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, termasuk inovasi deteksi dini stunting, pengembangan vaksin, dan inovasi klinis lainnya.
Selain di bidang kesehatan, Unair aktif mengembangkan ekonomi biru, teknologi akuakultur berbasis Internet of Things (IoT), dan ekosistem startup riset.
“Unair menunjukkan bagaimana riset dapat diterjemahkan menjadi kebermanfaatan. Ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi kontribusi langsung bagi pembangunan,” tuturnya.
Ia menegaskan keyakinannya bahwa Unair memiliki kapasitas kuat untuk memperluas peran sebagai mercusuar ilmu dan kemanusiaan menuju visi Indonesia Emas 2045.
