Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo menyiagakan alat berat berupa eskaponton untuk membuat alur air di dalam kolam penampungan guna menyambut musim hujan. Humas BPLS Akhmad Kusairi, Kamis, mengatakan, sejak datangnya musim hujan akhir - akhir ini membuat volume air di dalam kolam penampungan meningkat. "Oleh karena itu, kami menyiagakan alat berat berupa eskaponton untuk membuat alur air di dalam kolam penampungan lumpur," katanya. Ia mengemukakan, eskaponton tersebut akan bekerja untuk membuat alur air di dalam kolam penampungan supaya bisa dialirkan menuju ke titik 25. "Dari titik 25 itu, air dan lumpur akan diaduk menjadi satu dengan menggunakan kapal keruk dan selanjutnya dialirkan menuju ke Kali Porong," katanya. Terkait aksi pengusiran warga terhadap alat berat milik BPLS, dirinya hanya bisa berharap supaya warga mengerti akan kondisi kolam penampungan. "Warga yang melakukan penghadangan itu merupakan warga yang proses ganti ruginya dilakukan oleh Lapindo, bukan pemerintah, sehingga saya minta warga memahami kondisi kolam penampungan yang semakin penuh akibat luapan lumpur Lapindo," katanya. Ia menjelaskan, kalau penghadangan itu tetap dilakukan, maka proses penanggulan yang dilakukan oleh BPLS tidak bisa berjalan dengan maksimal. "Kalau hal tersebut dibiarkan, kami tidak bisa menjamin kondisi keselamatan tanggul, mengingat alat berat yang digunakan perbaikan tanggul tidak bisa bekerja," katanya. Dia juga meminta kepada sebagian warga yang menghalangi penanggulan untuk tidak meneruskan aksinya karena tanggul sudah kritis. "Kalau lumpur meluber, siapa yang bertanggungjawab," katanya. Ia menyebut, penguatan dan perbaikan tanggul ini karena tanggul terluar Siring hingga Ketapang, berbatasan lansung dengan akses penting. Di bawah tanggul, kata dia, ada jalur rel KA dan juga Jalan Raya Porong yang keberadaannya sangat vital.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011