Humas BPLS Hengki Listria Adi, Jumat, mengatakan pulau yang terbuat dari endapan lumpur seluas 94 hektar tersebut awalnya dikembangkan oleh BPLS.
"Sejak terjadinya semburan lumpur pada 2006, pembuangan lumpur dilakukan oleh BPLS. Salah satunya yakni memanfaatkan lumpur tersebut dengan membuat endapan yang saat ini menjadi pulau Sarinah," katanya.
Ia mengemukakan, Pulau Sarinah yang ditargetkan menjadi destinasi wisata baru tersebut telah menjadi tanggung jawab KKP.
"KKP yang memiliki kewenangan saat ini menjadi pemangku kebijakan terkait pengelolaan lanjutan terhadap Pulau Sarinah. Karena pengembangan pulau Sarinah dari anggaran pemerintah pusat maka telah kami serahkan ke KKP," katanya.
Ia menjelaskan, penyerahan tanggung jawab Pulau Sarinah ke KKP tersebut diharapkan semakin membuat pulau yang berada di muara Sungai Porong itu bertambah menarik.
"Sudah ada dermaga di Telocor yang menjadi modal supaya Pulau Sarinah bisa semakin berkembang dan lebih baik lagi," katanya.
Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sidoarjo, Achmad Zaini, mengatakan pengembanganh kawasan Telocor salah satunya Pulau Sarinah memang menjadi target Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan BPLS maupun KKP untuk menjadikan pulau Sarinah sebagai destinasi wisata baru.
"Pengelolaan kawasan Selatan Sidoarjo khususnya Porong dan Jabon di kawasan lumpur memang menjadi target kami," katanya.(*)