Sidoarjo, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) meluncurkan embrio museum
geologi yang berlokasi di sekitar semburan lumpur Lapindo untuk
meningkatkan pengetahuan seputar geologi.
Plt Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(BPLS) Hardi Prasetyo, Kamis mengatakan, pihaknya meminta dukungan semua
pihak terkait dengan adanya peluncuran ini.
"Kami minta dukungannya kepada semua pihak yang hadir dalam
peluncuran embrio museum geologi ini, karena ini awal ya harus
didukung," kata Hardi Prasetyo ketika akan
menandatangani prasasti embrio museum geologi di kawasan lumpur lapindo.
Ia mengemukakan, museum tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan seputar geologi.
"Kami berharap dengan adanya museum ini bisa meningkatkan
pengetahuan seputar geologi terutama yang ada di sekitar lokasi ini,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Museum Geologi Bandung Oman Abdul Rahman yang
hadir dalam kegiatan ini mengharapkan supaya di kawasan munculnya
semburan lumpur Lapindo yang berada di Porong Sidoarjo Jawa Timur ini
dijadikan kawasan Geo Wisata.
"Kawasan lumpur yang berada di Porong Sidoarjo ini alangkah baiknya dijadikan kawasan geo wisata," katanya.
Menurutnya, dengan adanya geo wisata di kawasan lumpur ini bisa
bermanfaat bagi para siswa dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan
penelitian untuk mengetahui pengetahuan tentang alam, kejadian semburaan
lumpur ini akan menjadi budaya yang baru untuk mengetahui manfaat
lumpur itu.
"Semburan lumpur yang muncul di Porong Sidoarjo ini tidak banyak
terjadi di daerah-daerah lain, bahkan di tingkat Internasional hanya
hitungan jari peristiwa munculnya semburan lumpur di Porong ini,"
katanya.
Ia menjelaskan, peristiwa semacam ini ada sesuatu
yang harus dilestarikan, perlu diabadikan, dan perlu diceritakan kepada
anak cucu. (*)
geologi yang berlokasi di sekitar semburan lumpur Lapindo untuk
meningkatkan pengetahuan seputar geologi.
Plt Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(BPLS) Hardi Prasetyo, Kamis mengatakan, pihaknya meminta dukungan semua
pihak terkait dengan adanya peluncuran ini.
"Kami minta dukungannya kepada semua pihak yang hadir dalam
peluncuran embrio museum geologi ini, karena ini awal ya harus
didukung," kata Hardi Prasetyo ketika akan
menandatangani prasasti embrio museum geologi di kawasan lumpur lapindo.
Ia mengemukakan, museum tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan seputar geologi.
"Kami berharap dengan adanya museum ini bisa meningkatkan
pengetahuan seputar geologi terutama yang ada di sekitar lokasi ini,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Museum Geologi Bandung Oman Abdul Rahman yang
hadir dalam kegiatan ini mengharapkan supaya di kawasan munculnya
semburan lumpur Lapindo yang berada di Porong Sidoarjo Jawa Timur ini
dijadikan kawasan Geo Wisata.
"Kawasan lumpur yang berada di Porong Sidoarjo ini alangkah baiknya dijadikan kawasan geo wisata," katanya.
Menurutnya, dengan adanya geo wisata di kawasan lumpur ini bisa
bermanfaat bagi para siswa dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan
penelitian untuk mengetahui pengetahuan tentang alam, kejadian semburaan
lumpur ini akan menjadi budaya yang baru untuk mengetahui manfaat
lumpur itu.
"Semburan lumpur yang muncul di Porong Sidoarjo ini tidak banyak
terjadi di daerah-daerah lain, bahkan di tingkat Internasional hanya
hitungan jari peristiwa munculnya semburan lumpur di Porong ini,"
katanya.
Ia menjelaskan, peristiwa semacam ini ada sesuatu
yang harus dilestarikan, perlu diabadikan, dan perlu diceritakan kepada
anak cucu. (*)