Sidoarjo, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Jawa Timur mengoptimalkan pemantauan terhadap tanggul penahan lumpur Lapindo terutama saat memasuki puncak musim hujan seperti sekarang ini guna mengantisipasi terjadinya tanggul jebol.
Humas BPLS Hengky Listria Adi, Sabtu mengatakan, pemantauan tanggul dilakukan setiap hari untuk melihat apakah ada kerusakan atau juga retakan saat musim hujan saat ini.
"Pemeriksaan dan pemantauan kami laksanakan setiap hari, dan sampai dengan saat ini kondisinya masih aman meskipun curah hujan yang terjadi di Sidoarjo cukup tinggi," katanya.
Ia mengatakan, pemantauan juga dilakukan di lokasi pengaliran lumpur Lapindo dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong setiap jam.
"Untuk pengaliran ini kami lakukan pemantauan setiap jam supaya kalau terjadi sesuatu hal bisa diantisipasi dengan cepat dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari mengingat saat ini semburan lumpur dari pusat semburan masih terjadi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga mengerahkan sebanyak lima unit kapal keruk yang digunakan untuk membantu mengalirkan lumpur Lapindo dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong supaya beban di dalam kolam penampungan menjadi berkurang.
"Selain itu, juga terdapat sebanyak 19 unit pompa air yang disediakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang mungkin terjadi di sekitar lokasi tanggul penahan lumpur (Lapindo, red)," katanya.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan pihak PT Kereta Api Indonesia karena tepat di sisi barat kolam penampungan lumpur Lapindo terdapat rel kereta api yang menghubungkan antara Surabaya menuju Malang dan juga beberapa kota lain di Jawa Timur seperti Banyuwangi dan Jember.
"Kami optimistis jika saat musim hujan tahun ini kondisi tanggul penahan lumpur (Lapindo, red) aman dan kuat," katanya.(*)