Sidoarjo, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) meninggikan tanggul penahan lumpur di sejumlah titik saat memasuki musim hujan yang terjadi di wilayah setempat supaya tidak terjadi jebolnya tanggul penahan lumpur.
"Peninggian tanggul tersebut dilakukan dari elevasi 3 meter ditinggikan sampai ke 6 meter dan lebar 5 meter sesuai dengan kebutuhan tanggul yang akan ditinggikan tersebut," kata Humas BPLS Hengki Listria Adi , Senin.
Ia mengatakan peninggian tanggul sepanjang 1.715 meter mulai dari titik 71 hingga ke titik 73 Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin dan juga sampai ke titik 67 Desa Glagaharum Kecamatan Porong.
Ia mengemukakan, selain melakukan peninggian tanggul penahan lumpur BPLS juga menyiapkan 14 pompa yang di tempatkan di beberapa titik yakni di titik 71 ada 4 pompa di titik 68 Desa Glagaharum ada 2 pompa, di titik 22 Desa Mindi Porong ada 4 pompa dan di titik 68 Desa Kedungbendo Tanggulangin ada 4 pompa.
"Untuk antisipasi datangnya musim hujan BPLS melakukan penguatan dan peninggian tanggul penahan lumpur dan juga penyiagaan sejumlah pompa," katanya.
Ia mengatakan, peninggian tanggul penahan lumpur itu di fokuskan di sisi utara di wilayah kolam penampungan di Desa Ketapang hingga Desa Kedungbendo Tanggulangin sampai dengan Desa Glagaharum Porong.
"Selain itu, pada musim hujan semburan lumpur juga mengalami peningkatan yang setiap harinya dari 30 sampai 40 ribu kubik per hari meningkat menjadi 40 sampai 50 ribu kubik perhari," katanya.
Menurutnya, dalam pengoperasian pompa yang pertama di titik 71 ada 4 pompa itu berfungsi untuk mengalirkan genangan air di Jalan Raya Porong yang kemudian dialirkan ke Kali Ketapang.
"Namun, apabila elevasi sungai meningkat akan kami alirkan ke dalam kolam penampungan di Desa Ketapang antara tanggul titik 71 hingga titik 73 lanjut ke titik 83, kemudian dipindahkan ke titik 42 terus mengunakan kapal keruk di buang ke Kali Porong," katanya.
Sementara itu, tambah dia, pompa yang ada di desa Mindi Porong fungsinya hampir sama hanya pompa yang ada di Mindi langsung di alirkan ke titik 25 desa Jatirejo kemudian melalui kapal keruk dialirkan ke Kali Porong.
"Untuk memudahkan mengalirkan lumpur, selain kami menyiapkan belasan pompa juga ada lima kapal keruk yang setiap harinya mengalirkan lumpur ke Kali Porong, lima kapal keruk tersebut berada di titik 25 ada dua unit, dititik 42 ada dua unit dan titik 83 ada satu unit," katanya.(*)