Kasus pasien terkonfirmasi atau positif COVID-19 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur bertambah empat orang, rinciannya dua dari kluster atau titik Asrama Haji Sukolio, Surabaya dan dua lainnya merupakan pasien yang awalnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kemudian naik status menjadi positif.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi dikonfirmasi di Gresik, Minggu mengatakan dengan bertambahnya empat pasien terkonfirmasi total saat ini ada sebanyak 14 pasien positif di wilayah itu.

"Untuk data lainnya yang kami terima saat ini di Gresik terdapat sebanyak 1.035 Orang Dalam Pengawasn (ODP), kemudian sebanyak 80 Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," kata Reza kepada wartawan.

Baca juga: Dinkes Gresik tunggu hasil swab lima orang positif versi "rapid test"

Sebelumnya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengatakan, pemkab setempat terus berupaya menekan penyebaran COVID-19 dengan melakukan penyisiran warga setempat yang datang atau mudik dari luar daerah ke wilayah itu.

"Jangan main-main. Tegak lurus, agar camat bekerja keras untuk menekan kepada desa dan kelurahan demi kesehatan kita bersama. Lakukan penyisiran kepada warga yang sakit atau dari luar kota dan wajib didaftar," kata Sambari.

Baca juga: Gresik siapkan anggaran Rp150 miliar untuk tangani COVID-19

Ia juga telah memerintahkan, jika masih ada warga yang melakukan kegiatan dengan mengumpulkan banyak orang, apapun bentuknya maka aparat tiga pilar, yakni Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) wajib membubarkan.

"Dan jika masih ada yang melanggar maka Polres dan Kodim harus menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Sambari, menegaskan.

Baca juga: Pemkab Gresik sisir warga yang datang dari mudik

Sementara itu terkait kluster, Ketua Rumpun Tracing Pemprov Jatim, dr Kohar Hari Santoso menyebutkan telah mengidentifikasi 23 klaster penularan COVID-19 di Jatim.

Kluster terbanyak berada di Kota Surabaya, salah satunya adalah klaster Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang teridentifikasi lima orang positif COVID-19, sehingga PGS ditutup hingga dua pekan ke depan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan pengelola.

Kemudian kluster Pelatihan Petugas Haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang diikuti 415 peserta dari berbagai daerah pada 8-19 Maret lalu, dan tercatat sebanyak 20 orang yang menghadiri pelatihan itu positif COVID-19, satu di antaranya asal Kabupaten Kediri, meninggal dunia. Setelah itu, klaster Jakarta dengan tercatat sebanyak 19 orang terinfeksi COVID-19.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020