Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, masih menunggu kepastian hasil Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) virus corona dari lima pasien yang sebelumnya dinyatakan positif melalui rapid test atau tes cepat.
"Saat ini Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan swab PCR Balitbangkes Kementerian Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Saifudin Ghozali dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Bupati Gresik, Kamis.
Baca juga: Pasien COVID-19 dari Surabaya, Banyuwangi dan Gresik dinyatakan sembuh
Saifudin mengatakan, lima pasien itu berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang sempat mengikuti pelatihan calon petugas haji di tempat itu.
"Dari hasil rapid test tiga hari lalu ada 10 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 12 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) asal Gresik. Seluruhnya ada 22 orang yang ikut pelatihan. Setelah kami lakukan rapid test, hasilnya ada lima orang yang positif," kata Saifudin.
Baca juga: Gresik siapkan anggaran Rp150 miliar untuk tangani COVID-19
Namun, pihaknya akan tetap menunggu hasil swab PCR di Kemenkes, sebab rapid test masih berpotensi meleset. "Mudah-mudahan hasil swabnya negatif," harap Saifudin.
Menurutnya, baik yang terkonfirmasi positif atau tidak melalui tes cepat, mereka saat ini terus dalam pengawasan Satgas COVID-19 Kabupaten Gresik.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Gresik kondisinya terus membaik
Sementara itu, Saifudin telah meminta kelima orang tersebut untuk melakukan isolasi sesuai prosedur penanganan COVID-19.
"Dari lima orang yang telah diisolasi, empat orang di antaranya melakukan karantina mandiri karena kondisi bagus. Sementara satu orang diisolasi di rumah sakit," katanya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan jumlah positif corona di wilayah itu sebanyak delapan orang, dan dari jumlah itu sembuh satu orang dan meninggal dunia satu orang. Selanjutnya, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 987 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 74.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Saat ini Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan swab PCR Balitbangkes Kementerian Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Saifudin Ghozali dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Bupati Gresik, Kamis.
Baca juga: Pasien COVID-19 dari Surabaya, Banyuwangi dan Gresik dinyatakan sembuh
Saifudin mengatakan, lima pasien itu berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang sempat mengikuti pelatihan calon petugas haji di tempat itu.
"Dari hasil rapid test tiga hari lalu ada 10 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 12 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) asal Gresik. Seluruhnya ada 22 orang yang ikut pelatihan. Setelah kami lakukan rapid test, hasilnya ada lima orang yang positif," kata Saifudin.
Baca juga: Gresik siapkan anggaran Rp150 miliar untuk tangani COVID-19
Namun, pihaknya akan tetap menunggu hasil swab PCR di Kemenkes, sebab rapid test masih berpotensi meleset. "Mudah-mudahan hasil swabnya negatif," harap Saifudin.
Menurutnya, baik yang terkonfirmasi positif atau tidak melalui tes cepat, mereka saat ini terus dalam pengawasan Satgas COVID-19 Kabupaten Gresik.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Gresik kondisinya terus membaik
Sementara itu, Saifudin telah meminta kelima orang tersebut untuk melakukan isolasi sesuai prosedur penanganan COVID-19.
"Dari lima orang yang telah diisolasi, empat orang di antaranya melakukan karantina mandiri karena kondisi bagus. Sementara satu orang diisolasi di rumah sakit," katanya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan jumlah positif corona di wilayah itu sebanyak delapan orang, dan dari jumlah itu sembuh satu orang dan meninggal dunia satu orang. Selanjutnya, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 987 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 74.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020