Bojonegoro (Antara Jatim) - Manajemen Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) menyatakan Sumur Minyak Sukowati 29 di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, pada 13 Januari lalu tidak mengeluarkan H2S (Hidrogen Sulfida), tapi mengeluarkan semburan "Fluida".
"Bahwa kejadian bocor 'flowline' produksi pada kejadian sore itu tidak menimbulkan pencemaran gas H2S. Indikasinya adalah bila hal itu terjadi maka seluruh pekerja di 'Rig Floor' akan keracunan H2S, tapi kenyataannya mereka tidak mencium adanya H2S disekitar area sumur," kata "General Manager" JOB P-PEJ Eddy Frits Dominggus, dalam emailnya kepada Antara, Kamis.
Meski demikian, menurut dia, diterima laporan ada warga yang merasa mual-mual, sehingga tim medis JOB PPEJ membagikan masker kepada warga dan memberikan perawatan kepada seorang warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Sumiati.
"Hanya ada satu keluarga ibu Sumiati terdiri dari 3 orang; bapak, ibu dan anak yang rumahnya berjarak sekitar200 meter dari lokasi lapangan B Sukowati mengklaim bahwa Ibu Sumiati mencium bau H2S dan merasa mual-mual," jelasnya.
Di sisi lain, katanya, hasil pengujian kandungan H2S sesaat setelah kejadian tidak ditemukan adanya kandungan gas H2S.
"Kondisi di lokasi pengeboran tersebut aman," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kejadian di Sumur Minyak Sukowati 29 tersebut merupakan kecelakaan kerja ringan saat dilakukan aktifitas "rig down".
Saat itu, katanya, salah satu rantai pengangkat "beam top drive rail" terjatuh menimpa "flange (2”) spool-piece SDV, sehingga patah dan terjadi semburan "fluida" dari dalam sumur minyak.
Ia menegaskan tiga pekerja PT Tiga Musim Mas Jaya (TMMJ) yang berkerja tersebut, Ayat (40), Supri (40) dan Eko (25) berhasil menutup "master valve" sehingga semburan "fluida" berhasil dihentikan.
"Seketika itu juga 3 orang kru 'rig' menutup 'master valve', sehingga semburan terhenti. Setelah penutupan "master-valve" itulah Ayat terjatuh terpeleset." jelas Eddy.
Setelah diberi pertolongan pertama dengan memberi oksigen, Ayat lantas sadar dan dilarikan ke RS Aisyah dengan ambulan.
"Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut, kondisinya semakin membaik walaupun belum boleh langsung pulang," katanya.
Pekerja lainnya yang bernama Supri dan Eko dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga bisa langsung pulang ke rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014