Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto menyatakan Pemilu 2014 tidak akan menghambat proses produksi minyak dan gas sepanjang ada kesadaran bersama untuk tetap mempertahankan target pencapaian produksi. "Pemilu 2014 juga pemilihan presiden (pilpres) akan berlangsung, sehingga penguasa boleh berganti. Namun energi dan pangan harus selalu ada," katanya dalam email yang kepada Antara, Senin. Ia menjelaskan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta barel/hari akan terus meningkat di tahun mendatang sehingga kemungkinan dibutuhkan impor minyak mencapai 800 ribu barel/hari. Produksi nasional saat ini sekitar 840 ribu barel/hari, tapi tidak semua bisa diolah di dalam negeri, karenanya impor jumlahnya tinggi," ujarnya. Namun, katanya, impor migas bisa dicegah, kalau target produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel/hari bisa dicapai akhir 2014. Mengenai pencapaian produksi minyak secara nasional, ia mengharapkan Bojonegoro yang saat ini mampu memproduksi minyak sekitar 63 ribu barel/hari, akan memberikan sumbangan produksi minyak 200 ribu barel/hari sampai akhir 2014. "Mengenai target pencapaian produksi minyak di Bojonegoro itu terkait dengan masalah sosial, legal tata kelola, bisnis dan teknis ada di dalamnya," katanya. Ia juga menjelaskan pemkab memprakarsai pertemuan dengan berbagai pihak terkait menyambut Intruksi Presiden No. 2 tahun 2012 terkait migas tertanggal 11 juni 2013. Di dalam pertemuan yang diprakarsai pemkab itu diikuti SKK Migas, Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), Pertamia EP, Pertama EP Cepu, juga berbagai pihak lainnya termasuk Perguruan Tinggi (PT) di Surabaya. "Berbagai rumusan rekomendasi dan rencana aksi diharapkan lahir dari forum ini. Politik boleh terus berlangsung, dan produksi migas harus tetap jalan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013