Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, menawarkan Stadion Letjen H Soedirman sebagai lokasi pengeboran sumur minyak kepada Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) dengan syarat mengganti dengan stadion baru. "Pemkab sudah pernah menawarkan stadion untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pengeboran sumur minyak kepada manajemen JOB PPEJ kalau memang kesulitan memperoleh tanah untuk pengeboran sumur minyak baru lapangan Sukowati C," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Hari Kristianto, Rabu. Hanya saja, katanya, JOB PPEJ harus mengganti dengan membangunkan stadion baru yang berstandar internasional di tempat lain. "Pemkab berusaha membantu semaksimal mungkin untuk proses pemanfaatkan stadion sebagai lokasi pengeboran. Sejauh ini masih belum ada jawaban yang pasti dari JOB PPEJ," jelasnya. Menanggapi hal itu, "Field Manager" JOB PPEJ Junizar H, Dipowirjo menyatakan pihaknya sudah mempelajari tawaran pemkab mengenai pemanfaatkan Stadion Letjen H Soedirman sebagai lokasi pengeboran sumur minyak baru lapangan Sukowati C. Namun, secara teknis lokasi pengeboran di stadion tidak memungkinkan, sebab akan tumpang tindih dengan sumur minyak yang sudah ada. "Bagaimanapun, pengeboran sumur minyak baru lapangan Sukowati C merupakan usaha mencari lokasi terdekat dengan sumber minyak yang berada di bawah alun-alun kota," jelasnya. Menurut dia, di Lapangan A Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan Lapangan B di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, yang berjumlah 26 sumur minyak dengan produksi rata-rata 30 ribu barel/hari, di antaranya ada yang melewati bawah stadion. "Kalau pengeboran dilakukan di stadion akan terjadi tumpang tindih, sehingga kita putuskan untuk mencari lokasi lain," jelasnya. Sesuai rencana, lanjutnya, di lapangan Sukowati C dan D akan ada pengeboran 29 sumur minyak baru dengan target produksi rata-rata sekitar 40 ribu barel/hari. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013