Cirebon (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan komoditas ikan lele dari daerah itu berhasil menembus pasar ekspor ke sejumlah negara pada 2024, dengan total pengiriman sekitar 23 ton.
“Ekspor ikan lele oleh Kelompok Kersa Mulya Bakti pada tahun tersebut mencapai 23 ton atau 23.048,3 kg ke beberapa negara tujuan,” kata Kepala DKPP Kabupaten Cirebon Erus Rusmana di Cirebon, Rabu.
Menurut dia, keberhasilan ini menunjukkan potensi besar sektor budi daya perikanan di Kabupaten Cirebon dalam memenuhi standar mutu internasional serta mampu bersaing di pasar global.
Erus memaparkan rincian ekspor komoditas tersebut sepanjang 2024, di antaranya pada Juli ke Korea Selatan sebesar 9.600 kg, kemudian ke Taiwan pada Mei 1.428 kg, Agustus 5.014 kg, dan Desember 5.169,8 kg. Sementara ke Hong Kong dilakukan pada Juni dan November masing-masing 1.086,6 kg serta 749,9 kg.
Baca juga: Penampakan ikan lele raksasa Mekong yang langka di Kamboja
“Permintaan dari luar negeri cukup tinggi, dan kami terus dorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produksi agar dapat memenuhi standar ekspor,” ujar dia.
Selain ikan lele, lanjutnya, Kabupaten Cirebon juga telah mengekspor berbagai komoditas perikanan lainnya seperti rajungan, olahan udang dan cumi, ikan asin, ikan pelagis dan demersal, gurita, serta produk ikan air tawar.
Ia mengatakan untuk mendukung peningkatan ekspor, pemerintah daerah telah menjalankan sejumlah program strategis, seperti pendampingan teknis bagi pembudidaya melalui pelatihan Cara Budi Daya Ikan yang Baik (CBIB) dan fasilitasi perizinan usaha.
“Kami juga fasilitasi sertifikasi mutu ekspor seperti HACCP ( Hazard Analysis and Critical Control Point) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), agar produk perikanan kita bisa bersaing di pasar internasional,” kata Erus.
DKPP turut membangun infrastruktur pendukung seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pelabuhan perikanan, cold storage, serta akses jalan ke sentra produksi guna memperlancar distribusi hasil perikanan.
Selain itu, ia menuturkan bantuan alat tangkap ramah lingkungan dan penerapan teknologi budi daya terbaru juga diberikan untuk meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas panen.
Di sektor permodalan, pihaknya mendukung pembudidaya melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pemberian bantuan hibah bagi pelaku usaha kecil di bidang perikanan.
“Pemberdayaan pelaku usaha juga kami lakukan melalui pembentukan kelompok usaha bersama, koperasi nelayan, hingga pelatihan kewirausahaan agar mereka mampu mandiri dalam ekspor,” kata Erus.
Baca juga: Pemkab Cirebon angkat Rieke jadi penasihat kebijakan pembangunan
Menurut dia, pemasaran produk juga diperluas melalui partisipasi pelaku usaha dalam berbagai pameran serta dukungan promosi digital dan ekspor langsung (direct export).
Ia menambahkan, kolaborasi dengan pemerintah pusat seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bea Cukai, serta pihak swasta juga terus diperkuat untuk membuka peluang ekspor yang lebih luas.
“Kami optimistis ekspor ikan lele dan komoditas perikanan lain dari Cirebon akan terus meningkat ke depan seiring dukungan program dan peningkatan kapasitas pelaku usaha,” ucap dia.