Surabaya - Organisasi pengusaha angkutan darat (Organda) DPC Tanjung Perak mengeluhkan minimnya upaya pemerintah memperbaiki sejumlah ruas jalan provinsi di Jawa Timur, sehingga menghambat kelancaran distribusi barang ke berbagai daerah. "Sampai sekarang, sesuai pemantauan kami di berbagai ruas jalan provinsi di Jatim sedikit saja yang diperbaiki," kata Ketua DPC Organda Tanjung Perak, Kodi Lamahayo dihubungi dari Surabaya, Jumat. Menurut dia, permasalahan lain yang menghambat kelancaran distribusi barang juga termasuk adanya penyempitan jalan di sejumlah ruas jalan provinsi. "Bahkan, ada beberapa ruas jalan provinsi yang kondisinya berlubang. Namun, hingga kini belum terlihat upaya pemerintah guna mengantisipasi masalah itu," ujarnya. Akibatnya, jelas dia, banyak pengusaha angkutan darat yang selama ini mengangkut aneka muatan berat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju berbagai wilayah di Jatim harus menanggung beban operasional sangat besar. "Belum lagi kini kami dihadapkan pada permasalahan lain yang menambah beban operasional," keluhnya. Mengenai beban operasional itu, contoh dia, setiap hari pengusaha angkutan harus menanggung beban angkutan mencapai Rp750.000 untuk satu unit kendaraan. "Besaran tersebut dialokasikan untuk biaya penggantian suku cadang," katanya. Di samping itu, tambah dia, kadang biaya operasional tersebut juga digunakan untuk mengganti sejumlah ban yang bocor karena jalan yang rusak dan berlubang. "Masalah ini jangan dianggap remeh mengingat biasanya kami mengganti ban dengan frekuensi setahun sekali. Tapi, kerusakan jalan provinsi saat ini membuat kami harus ganti ban setiap lima bulan sekali," tegasnya. Padahal, lanjut dia, pendapatan untuk satu unit kendaraan berat tiap anggotanya sangat minim atau mencapai Rp500.000 per hari. Dengan pendapatan harian itu, masing-masing pengusaha perlu mengeluarkan biaya tambahan guna menjaga kelancaran distribusi barang yang diangkut. "Sementara, kini di wilayah Tanjung Perak ada 6.000 unit angkutan berat yang beroperasi setiap hari. Untuk itu, kami harap pemerintah bisa mengantisipasi masalah tersebut dengan segera mengingat kondisi ekspor impor Jatim sedang bagus sekarang," katanya.(*)
Organda Perak Keluhkan Minimnya Perbaikan Jalan Provinsi
Jumat, 30 November 2012 10:36 WIB