Surabaya (ANTARA) - Tabungan BSI Emas sangat diminati yakni tercatat saldo hingga September 2025 mencapai Rp337,95 miliar atau tumbuh 271,22 persen (year-to-date/ytd) dan mengelola sekitar 152,5 kilogram emas.
"Pertumbuhan bisnis emas terbukti mampu menjadi motor penggerak bisnis BSI di tahun ini," kata Regional CEO BSI RO VIII Surabaya Jajang Abdul Karim di Surabaya, Rabu.
Jajang mengatakan hampir di seluruh wilayah kelolaan BSI, permintaan dan saldo BSI Emas mengalami peningkatan signifikan salah satunya area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
Untuk mengoptimalkan layanan BSI di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara saat ini, BSI memiliki lebih dari 170 kantor layanan BSI yang tersebar di Surabaya dan sekitarnya.
Baca juga: BSI nilai tren lonjakan harga emas sebagai peluang bisnis
"Harapannya bisa memberikan layanan komprehensif bagi nasabah," ujarnya.
Jajang mengatakan minat masyarakat terhadap instrumen keuangan syariah berupa logam mulia emas terus mengalami peningkatan signifikan dipicu sejak diresmikannya BSI sebagai Bank Emas sejak 26 Februari 2025.
BSI pun secara ekspansif mendorong investasi logam mulia emas yang sesuai syariah, aman dan mudah cukup dengan membeli emas mulai dari Rp50 ribu melalui BSI Emas di BYOND by BSI.
"Emas menjadi salah satu instrumen keuangan syariah yang aksesibilitasnya mudah, aman dan murah. Terlebih sejak dorongan Pemerintah untuk monetisasi emas dari hulu hingga hilir salah satunya melalui Bulion Bank," kata Jajang.
