Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atas keberhasilannya menuntaskan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sektor pemerintahan di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Timur.
“Alhamdulillah, apresiasi ini menjadi bukti nyata komitmen dan sinergi seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dalam memperkuat ketahanan dan keamanan siber daerah. Keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kesiapsiagaan, kolaborasi, dan tata kelola yang tangguh,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa keberadaan TTIS di setiap kabupaten/kota merupakan langkah strategis untuk memastikan respons cepat dan terkoordinasi terhadap potensi ancaman serta insiden siber yang dapat mengganggu penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
“Transformasi digital di pemerintahan harus berjalan seiring dengan peningkatan ketahanan siber. Oleh karena itu, penguatan ekosistem keamanan digital harus dimulai dari level daerah agar sistem pemerintahan dan pelayanan publik dapat berjalan aman, terpercaya, dan berkelanjutan,” katanya.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Kepala BSSN Komjen Pol Albertus Rachmad Wibowo kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin yang hadir mewakili Gubernur Khofifah dalam acara Pengukuhan TTIS Sektor Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Tahap II Tahun 2025 di Auditorium Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati, Kantor BSSN, Sawangan, Depok.
Khofifah menambahkan Jawa Timur menempatkan keamanan siber sebagai bagian integral dari agenda digital governance dan reformasi birokrasi berbasis teknologi.
Semangat tersebut sejalan dengan nilai “JATIM BISA”, yakni Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.
"Jawa Timur terus berupaya menjadi provinsi yang berdaya dengan memperkuat kapasitas dan kemandirian dalam mengelola keamanan siber serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang teknologi informasi," katanya.
Dalam pengukuhan tahap II ini, empat daerah mewakili Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya dan Kabupaten Bojonegoro yang hadir secara luring, serta Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang yang mengikuti secara daring.
Selain Jawa Timur, provinsi lain yang turut menerima apresiasi BSSN antara lain Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Kalimantan Timur.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada BSSN atas dukungan dan pendampingan dalam memperkuat sistem keamanan siber di daerah.
Ia menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber agar siap menghadapi tantangan masa depan.
“Kami berharap sinergi antara pemerintah daerah dan BSSN terus diperkuat. Jawa Timur akan terus berupaya menjaga ruang digital yang aman, adaptif, dan berdaulat demi mendukung pelayanan publik yang semakin efektif dan terpercaya,” katanya.
